Senin, 13 Desember 2010

Membangun Citra Positif Diri

Oleh:
Yonatan

Citra adalah pencapaian tujuan dari kegiatan PR. Pengertian citra adalah sesuatu yang abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur dalam ukuran nominal tertentu. Ibarat angin yang bertiup maka citra mempunyai wujud yang dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti tanggapan yang positif maupun negatif seperti sinis yang khususnya datang dari publik (mitra kerja) dan masyarakat pada umumnya.

Menurut Jefkins (1995) ada beberapa jenis citra (image) yaitu :
1. Citra Bayangan (Mirror Image). Citra jenis ini adalah citra yang diyakini oleh perusahaan bersangkutan terutama pihak manajemen yang tidak percaya “apa dan bagaimana” kesan pihak luar terhadap institusi yang dipimpinnya, tidak selamanya dalam posisi yang baik;
2. Citra Kini (Current Image). Citra yang sekarang dimiliki oleh pihak luar dalam memandang institusi tersebut. Ada kemungkinan ”citra kini” yang dimiliki oleh sebuah institusi adalah citra yang buruk atau negatif.
3. Citra Harapan (Wish Image). Citra yang menjadi harapan dan cita-cita dari suatu insitusi yang hendak ditampilkan kepada publiknya. Idealnya citra sebuah insitusi adalah positif.
4. Citra Perusahaan (Corporate Image). Citra adalah citra yang berkaitan dengan sosok insititusi sebagai tujuan utamanya, bagaimana citra institusi yang positif lebih dikenal serta diterima oleh publiknya.
5. Citra Sebaneka (Multiple Image). Citra ini adalah komplimen (pelengkap) dari corporate image sebagai contoh pihak PR dapat menampilkan citra dari atribut logo, nama produk, tampilan gedung dan lain sebagainya;
6. Citra Penampilan (Performance Image). Citra ini lebih ditujukan kepada subyek yang ada pada institusi, bagaimana kinerja atau penampilan diri dari para profesional pada institusi yang bersangkutan sebagai contoh citra yang ditampilkan karyawan dalam menangani keluhan para pelanggan.



Berbicara pencitraan tak lepas dari preposisi seseorang atau organisasi terhadap citranya dimata public sehingga melahirkan sebuah respon positif. Begitu juga akselerasi publik terhadap pribadi selalu dapat dilihat dari sejauhmana menampilkan kesan positif yang bisa membangun tingkat kepercayaan terhadap pigur pribadi atau branch image sebuah organisasi.
Masalahnya sering kali terjadi kalau citra membangkitkan kepura-puraan kita terhadap publik. Sehingga seolah anda melakukan sesuatu bukan diri kita tapi polesan lipstik. Apa yang kita lakukan hampir sama dengan apa yang kita pikirkan. Anda akan terlihat percaya diri ketika anda berpikir bahwa diri anda pantas untuk memiliki citra anda sehingga ketika anda masuk kesebuah butik atau restoran anda pikirkan tentang jenis pelayanan yang anda terima, cara orang lain menatap anda dengan respect dan segalanya Nampak tepat pada tempatnya bagi anda.
Itulah pemposisian citra anda terlihat akan kuat tapi tidak mencerminkan kearoganan dan kemunafikan didalamnya tapi didalam ada ketulusan hati untuk berprilaku sehingga semua orang akan menangkap citra anda secara positif karena memang anda pantas mendapatkan respect tersebut.

Sebagai manusia kitalah yang menentukan citra diri kita sendiri. Dengan menentukan citra diri kita sendiri, kita akan menentukan seberapa basar kebahagiaan yang kita inginkan.

Citra diri kita dilihat oleh orang lain, oleh karena itu kita bias mempromosikan diri kita sendiri melalui CV atau profil yang dapat diperlihatkan ke public, karena membangun citra bukanlah narcissism. Buatlah kesan yang berbeda pada saat orang lain membaca citri diri kita dan buatlah seproporsional mungkin maksudnya tidak dilebih-lebihkan karena harus sesuai dengan kapasitas dan kompetensi kita sendiri jangan pernah berbohong dan menjadi sosok diri orang lain, yang paling penting dalam membangun citra diri janganlah meremehkan atau menghina orang lain.

Unsur – unsur yang membentuk Citra Diri :
a. Keluarga, dari orang tua, kita menerima pengaruh keturunan terhadap
kepribadian misalnya : tubuh, kecerdasan, watak, pola pendidikan.
b. Masyarakat, media-media yg menyediakan berbagai macam informasi serta norma yg berlaku di masyarakat umum mempengaruhi pola pikir dan perilaku kita yang berdampak pada pembentukan konsep diri
c. Teman Sebaya, ungkapan-ungkapan yg digunakan yg digunakan, perlakuan & penilaian oleh teman menjadi acuan dlm menilai diri sendiri. Perbedaan-perbedaan antar pertemanan sering menjadi tolak ukur yg penting dlm menbangun konsep diri
d. Pengalaman dalam kehidupan selanjutnya, mis : pengalaman berhasil atau gagal, dicintai atau dijauhi orang.

Lebih mendalam lagi David J Schwartz (1996) dalam bukunya „The Magic of Thingking Big” merangkaikan beberapa hal untuk peningkatan kualitas citra pribadi seseorang antara lain :
1. Percaya anda dapat berhasil, maka andapun akan benar-benar berhasil (Berpikir sukses, jangan berpikir gagal; ingatkan diri anda secara teratur bahwa anda lebih baik daripada yang anda kira; percaya besar).
2. Sembuhkan diri anda dari dalih, penyakit kegagalan.
3. Bangun kepercayaan dan hancurkan ketakutan (depositokan hanya pikiran positif dalam bank ingatan anda, miliki paandangan seimbang mengenai orang lain, kembangkan sikap penuh pengertian, duduklah selalu dikursi yang paling depan, biasakan mengadkaan kontak mata, berjalan 25 % lebih cepat, tersenyum lebar)
4. Ingat berpikir besar selalu memberikan imbalan (jangan mengidap kompleks imperioritas, gunakan kosakata pemikir besar, bentangkan visi anda, dapatkan pandangan besar mengenai pekerjaan anda dan jangan berpikir tentang hal-hal yang sepele)
5. Bagaimanakah berfikir dan bermimpi secara kreatif (percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan, jangan biarkan tradisi melumpuhkan pikiran anda, bertanyalah pada diri sendiri setiap hari : ”bagaimanakah saya dapat bekerja dengan lebih baik?”, bertanyalah pada diri sendiri, :bagaimanakah saya dapat bekerja lebih banyak?”, praktikan bertanya dan mendengarkan dan bentangkan pikiran anda)
6. Anda adalah apa yang anda pikirkan mengenai diri anda (tampil penting – ini membantu anda berpikir penting, berpikirlah pekerjaan anda penting, beri diri anda percakapan pendek pemberi semangat beberapa kali sehari, didalam semua situasi kehidupan bertanyalah pada diri sendiri : ”apakah ini cara orang penting berpikir?”)
7. Atur lingkungan anda, gunakan selalu kelas satu (sadarlah akan lingkungan, buat lingkungan anda bekerja anda, jangan biarkan orang berpikiran kecil menahan anda, dapatkan nasihat anda dari orang yang berhasil, singkirkan racun pikiran kelaur dari lingkungan anda dan gunakan segalanya yang kelas satu)
8. Jadikan sikap anda sekutu anda (tumbuhkan sikap saya aktif : gali lebih dalam, bersemangaatlah dalam segalanya mnegenai anda, siarkan berita baik; tumbhkan sikap ”anda orang penting”, Tumbuhkan sikap utamakan pelayanan)
9. Berpikir benar tentang orang lain (jadikan diri anda lebih ringan untuk diangkat, ambil inisiatif dalam membina persahabatan, terima perbedaan dan keterbatasan manusia, setel saluran pikiran baik, praktekan kemurahan hati dalam bercakap, praktikan kebaikan hati selalu, jangan menyalahkan orang lain jika anda mengalami kemunduran)
10. Tumbuhkan kebiasaan bertindak (jadilah aktivasionist,jangan menunggu hingga keadaanya sempurna,ingat – gagasan saja tidak akan memberikan keberhasilan,gunakan tindakan untuk menghilangkan ketakutan dan mendapatkan kepercayaan diri,mulai mesinmental anda secara mekanis,berpikir dalam pengertian sekarang, segegralah bertindak, ambil inisiatif)
11. Bagaimana mengubah kekalahan menjadi kemenangan (pelajari kemunduran untuk melicinkan jalan menuju keberhasilan, miliki keberanian untuk jadi kritikus diri sendiri secara konstruktif, berhenti menyalahkan nasib, gabungkan ketekunan dengan eksperimen, ingatlah ada sisi baik dalam setiap situasi)
12. Gunakan tujuan untuk membantu anda bertumbuh (tetapkan secara jelas kemana anda ingin pergi, tulis rencana 10 tahun anda, turuti keinginan anda, biarkan tujuan utama anda menjadi pedoman otomatis anda, capailah tujuan anda satu langkah demi langkah, kembangkan tujuan 30 hari, ambil jalan memutar dalam langkah anda, lakukan investasi dalam diri anda)
13. Bagaimanakah berfikir seperti pemimpin (bertukar pikiranlah dengan orang-orang yang ingin anda pengaruhi, terapkan kaidah manusiawi dalam berusrusan dengan orang lain, berpikirlah maju – percayalah akan kemajuan, mendesakalah untuk maju, luangkan waktu untuk berunding dengan diri sendiri)
Demikianlah cengan pencitraan pribadi inilah kehidupan anda berubah total sehingga memberikan motivasi anda untuk melangkah kejenjang hidup yang dulu mungkin tidak begitu membuat anda bahagia, karena kebahagiaan itu sendiri ternyata ada pada sejauhmana anda menilai diri anda sehingga orang lain bisa melihat seluruh bingkai yang utuh yaitu pribadi anda.

Sumber :
ichadchemical.wordpress.com/2010/11/17/membangun-citra-diri-positif/
jalanpincang.com/?p=1316
arumsekartaji.blogspot.com/2010/11/memajang-foto-diri-anak-anda-2.html
radiosmartfm.com/read/2010/11/03/secret-of-word-sampai-dimana-tingkat-pemikiran-anda/
manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/11/bagaimana-meningkatkan-pencitraan-diri.html
http://zizer.wordpress.com/2009/12/19/membangun-citra-pribadi-sekretaris-yang-positif/
http://blogridwan.sanjaya.org/2010/06/membangun-citra-diri-dan-perusahaan.html
www.acehrecoveryforum.org/library/download.php?file=PUBLIC...pdf
http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/citra-diri.html



Selengkapnya...

Senin, 06 Desember 2010

Peran Masyarakat Dalam Penangulangan AIDS

Oleh:
Masruq Lolo

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.[2][3] Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Berdasarkan data statistik dari Ditjen PPM dan PL Depkes RI, kasus HIV/AIDS di Indonesia hingga 31 Maret 2010 telah mencapai lebih dari 20.000 kasus. Ironinya, kalangan usia produktif (usia 15 – 39 tahun) menempati urutan pertama sebagai pengidap HIV/AIDS atau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) lebih dari 80%. ODHA yang berusia 20 – 29 tahun saja terdapat lebih dari 10.000 kasus. Dari jumlah tersebut, sebenarnya belum mencerminkan jumlah seutuhnya karena kasus seperti ini bagaikan gunung es yang kemungkinan jumlahnya jauh lebih besar karena adanya ODHA yang tidak terdeteksi oleh instansi terkait.


Penyebab utama banyaknya kasus HIV/AIDS adalah heteroseksual atau hubungan seks bebas dan penggunaan narkoba suntik (Injection Drug Use/IDU). Dari data yang ada hampir 90% penyebaran virus HIV/AIDS disebabkan kedua perilaku tsb. Maraknya pergaulan bebas (pornografi dan pornoaksi) di kalangan muda-mudi ditambah dengan kemajuan teknologi semakin mempermudah para muda-mudi untuk mengakses hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan serba bebas. Tak jarang pacaran yang terjalin terasa hambar jika belum dibumbui oleh hubungan layaknya hubungan suami istri atas landasan cinta dan suka sama suka. Memang internet memiliki dampak positif bagi kemajuan bangsa. Tapi di sisi lain, internet juga mampu menghancurkan suatu bangsa jika digunakan untuk kepentingan negative. Hampir 100% remaja bahkan anak-anak yang dikategorikan masih di bawah umur sudah melihat media pornografi seperti dari vcd, internet, tabloid porno dll.
Masyarakat sebagai pengendali kehidupan sosial memiliki fungsi strategis dalam perencanaan dan penanggulangan HIV/AIDS. Dari anggota masyarakat terkecil (keluarga) hingga berbagai organisasi/lembaga masyarakat harus ikut berperan aktif dalam menangani masalah ini.
Peran strategis masyarakat dalam penanggulangan HIV/AIDS antara lain :
1. Mendidik anggota keluarga berdasarkan norma agama Keluarga memegang peran utama dalam pendidikan agama khususnya orang tua. Karena mereka adalah guru pertama bagi anak-anaknya yang mengajarkan etika dan moral agama. Tak jarang sumber kejahatan/perbuatan negative berasal dari kondisi keluarga yang carut-marut. Orang tua harus peka terhadap problematika yang dihadapi anaknya dan mampu memberikan solusi terbaik baginya. Khususnya bagi orang tua yang memiliki anak yang mengidap HIV/AIDS, selalu memberikan motivasi positif, mengevaluasi diri terhadap kehidupan keluarganya karena bisa jadi awal keburukan anaknya berasal dari kondisi keluarganya dan senantiasa membantu anaknya setiap saat.
2. Partisipasi aktif para tokoh masyarakat Tokoh masyarakat yang dianggap sebagai panutan masyarakat ikut andil dalam menjalankan program-program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Tokoh masyarakat ini harus dibekali berbagai informasi mendalam tentang HIV/AIDS agar tidak memunculkan sikap negative terhadap ODHA. Sebagai teladan masyarakat, maka mereka harus menjadi penggerak pertama untuk menanggulangi HIV/AIDS dan turut menciptakan lingkungan yang kondusif setidaknya di lingkungan sekitarnya. Contohnya dengan menjadi kader peduli HIV/AIDS.
3. Memberdayakan lembaga keagamaan dan adat Faktor penyebab muncul dan menyebarnya HIV/AIDS adalah pergaulan bebas yang menyimpang dari norma keagamaan. Oleh sebab itu, lembaga keagamaan dan adat (jika tidak melanggar norma agama) harus diberdayakan seoptimal mungkin di tengah masyarakat dengan cara lebih giat mendakwahkan syiar agama dan akhlakul karimah (akhlak terpuji). Mereka adalah para tokoh agama yang senantiasa memberikan pemahaman agama kepada masyarakat dan memotivasi ODHA untuk terus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta serta senantiasa melakukan yang terbaik selama hidupnya.
4. Mengoptimalkan peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Banyak LSM di tengah masyarakat yang harus kita optimalkan fungsinya. LSM dibentuk untuk membantu kelancaran pelaksanaan program-program pemerintah. Jangan sampai LSM yang ada saat ini digunakan untuk kepentingan politik atau kepentingan pribadi. LSM harus mengevaluasi setiap kinerjanya agar selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat khususnya mengenai penanggulangan HIV/AIDS. Bertambahnya jumlah ODHA menjadi pukulan keras bagi LSM karena kegagalan program mereka dalam menghambat laju penyebaran HIV/AIDS.
5. Memberdayakan peran lembaga pendidikan (sekolah/perguruan tinggi) Lembaga pendidikan sebagai tempat membina anak didiknya menjadi manusia yang intelektual hendaknya tetap mementingkan nilai moral agama. Manusia yang berkualitas adalah manusia yang mampu memadukan antara IPTEK (Ilmu Pengetahuan) dan IMTAK (Iman dan Takwa). Di Indonesia, banyak sekolah dan perguruan tinggi yang mampu membentuk manusia menjadi intelektual, namun terkadang lupa dalam menanamkan moral agama. Padahal orang yang pintar tapi hatinya busuk jauh lebih berbahaya bagi Negara daripada orang bodoh. Oleh karena itu,perlu diterapkan metode pendidikan yang mampu menggabungkan intelektual dan agama secara harmonis, tidak berat sebelah. Selain itu, para tenaga kependidikan harus menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya. Karena mereka menjadi figur yang dijadikan contoh oleh anak didiknya.
6. Mengoptimalkan peran media massa Pengaruh media massa baik cetak maupun elektronik mampu membentuk karakter pemikiran masyarakat. Sayap media sekarang semakin marak dengan tontonan pergaulan bebas. Padahal media massa memiliki pengaruh sangat besar dalam mendidik masyarakat menjadi manusia yang bermoral dan intelektual. Penyebaran informasi tentang HIV/AIDS dapat diekspos lebih luas dan cepat bila dibandingkan dengan cara manual (face to face). Informasi mendalam tentang penanggulangan HIV/AIDS akan sampai ke tangan masyarakat lebih sempurna melalui media massa karena masyarakat selalu menonton tayangan televisi dan membaca koran/tabloid. Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja sama dengan seluruh media massa yang ada di Indonesia untuk berperan aktif mendidik masyarakat bermoral dan intelektual. Dengan adanya kerja sama ini, penanggulangan HIV/AIDS akan terselesaikan dengan sendirinya.
7. Melakukan berbagai riset untuk menemukan obat HIV/AIDS melalui lembaga riset Selama dua puluh tahun, penelitian terhadap virus HIV/AIDS terus dilakukan oleh lembaga riset dunia. Perkembangan terbaru saat ini adalah berhasil ditumbuhkannya suatu kristal yang memungkinkan peneliti untuk melihat struktur enzim yang disebut dengan integrase. Enzim ini ditemukan pada retrovirus seperti HIV dan merupakan target untuk beberapa obat HIV terbaru. Peneliti dari Imperial College London dan Harvard University mengumumkan telah berhasil memiliki struktur dari integrase dari virus ini. Ini berarti peneliti dapat memulai untuk memahami bagaimana kerja dari obat inhibitor integrase serta bagaimana menghentikan perkembangan HIV/AIDS. Kita berharap obat terbaik bagi ODHA dapat ditemukan secepatnya dan penyebaran HIV/AIDS dapat dihentikan.
Peran Media
Saat ini media yang memberitakan tentang penyakit AIDS tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, atau kondisi sebenarnya yang terjadi saat ini. Banyak media ketika mengangkat berita tentang penyakit AIDS masih salah memilih narasumber, maka dari itu ketika mencari narasumber harus sesuai dengan bidang yang dikuasai.

Menyikapi peran apa yang dapat dilakukan insan pers dalam penanggulangan HIV/AIDS, komponen Voluntary and Counseling Testing (VCT) bukan hanya terdiri dari para konselor atau rekan-rekan di LSM yang melakukan penjangkauan dan membantu merujuk penderita ke sarana pelayanan kesehatan.

Mengingat VCT merupakan pintu masuk ke dalam jejaring pelayanan, maka diperlukan pula pihak-pihak yang membantu mendorong masyarakat untuk melakukan VCT, dan itu dapat dilakukan oleh wartawan (media)

Peran Pemuda
Sebenarnya, pemuda mempunyai peran strategis dalam mencegah HIV/AIDS, karena pada diri pemuda mempunyai peran ganda dalam soal HIV/AIDS. Satu sisi pemuda adalah pelaku (subjek) dalam peran mencegah HIV/AIDS, sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa generasi muda diibaratkan ruh dalam setiap tubuh komunitas atau kelompok; baik itu dalam ruang lingkup kecil ataupun luas seperti negara. Pada sisi lain, pemuda adalah sasaran (objek) dari penginap HIV/AIDS, karena kebanyakan penginap virus HIV/AIDS adalah pemuda. Untuk itu, “penyelaman” akan faktor yang melatarbelakangi terjadinya dekadensi moral pada generasi muda adalah langkah bijak yang semestinya dilakukan. Dengan demikian, diharapkan bisa menumbuhkan semangat dalam diri pemuda itu sendiri guna melakukan perubahan dan memainkan secara maksimal peran strategis yang dimiliki pemuda dalam kerangka mencegah HIV/AIDS.
Permasalahan HIV/AIDS dapat teratasi dengan cara bekerjama di antara ketiga pilar yaitu keshalihan individu, control social masyarakat dan penetapan aturan Negara. Anggota masyarakat baik dari keluarga, tokoh agama, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, lsm, media massa dan lembaga riset harus berperan aktif dalam upaya penanggulanan HIV/AIDS.Hanya dengan cara inilah maka penyebaran dan pencegahan HIV/AIDS dapat tercapai.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
http://jothi.or.id/optimalisasi-peran-masyarakat-dalam-penanggulangan-hivaids
http://radar-bekasi.com/index.php?mib=berita.detail&id=63452
http://www.satudunia.net/content/peran-strategis-kaum-muda-dalam-pencegahan-hivaids


Selengkapnya...

Senin, 22 November 2010

403 Tahun Makassarku.

Oleh:
Budianto

Kota Makassar genap berusia 403 tahun. Di usianya yang sudah empat abad ini, sudah selayaknyalah jika banyak kemajuan yang membawa perubahan di kota ini. Dengan usia yang sudah sangat tua ini, idealnya Kota Makassar dalam segala hal lebih baik dalam pelayanan kepada masyarakat khususnya yang berhubungan dengan pemerintah Kota Makassar.

Awal Kota dan bandar makassar berada di muara sungai Tallo dengan pelabuhan niaga kecil di wilayah itu pada penghujung abad XV. Sumber-sumber Portugis memberitakan, bahwa bandar Tallo itu awalnya berada dibawah Kerajaan Siang di sekitar Pangkajene, akan tetapi pada pertengahan abad XVI, Tallo bersatu dengan sebuah kerajaan kecil lainnya yang bernama Gowa, dan mulai melepaskan diri dari kerajaan Siang, yang bahkan menyerang dan menaklukan kerajaan-kerajaan sekitarnya. Akibat semakin intensifnya kegiatan pertanian di hulu sungai Tallo, mengakibatkan pendangkalan sungai Tallo, sehingga bandarnya dipindahkan ke muara sungai Jeneberang, disinilah terjadi pembangunan kekuasaan kawasan istana oleh para ningrat Gowa-Tallo yang kemudian membangun pertahanan benteng Somba Opu, yang untuk selanjutnya seratus tahun kemudian menjadi wilayah inti Kota Makassar.

Kota Makassar yang juga dikenal dengan Kota Anging Mammiri memiliki luas wilayah 175,77 km2 yang terbagi kedalam 14 kecamatan dan 143 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.371.904 jiwa di malam hari dan hampir 1,6 juta jiwa di siang hari. Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan secara geografis berada di tengah-tengah kepulauan nusantara atau Center Point of Indonesian dan memiliki posisi strategis sebagai pusat pengembangan, distribusi barang/ jasa dan ruang keluarga atau "Living Room" Kawasan Timur Indonesia.

Memasuki tahun 2010 Kota Makassar sangat begitu beda dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2010 ini hampir di semua sudut kota berdiri gedung pencakar langit seperti gedung Graha Pena yang terletak di jalan Urip Sumohardjo, Kalla Tower di Jl. Dr Ratulagi, Karebosi Link yang membawa kontroversi hingga saat ini karena dianggap merusak cagar budaya Kota Makassar dimana di bawah lapangan karebosi ada pusat perbelanjaan sehingga merubah wajah asli dari Lapangan Karebosi, disebalah lapangan ada Menara Bosowa dan yang terakhir adalah pembangunan Trans Studio Theme Park berlokasi di jalur utama Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, sekitar 2 km barat daya atau 3 menit dari kawasan Pantai Losari. Theme Park seluas 2,7 hektar ini dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dari pusat-pusat terpenting di kota Makassar. Ia juga dekat dengan rencana terminal kendaraan umum.

Trans Corp (Trans TV dan Trans7) merupakan stasiun televisi pertama di dunia yang memiliki Theme Park. Trans Studio, yang dikembangkan oleh PT. Trans Kalla Makassar, dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 24 hektar di wilayah Tanjung Bunga. Di lokasi lapang ini akan hadir sebuah proyek pembangunan terpadu bertaraf dunia, yang mencakup pusat hiburan keluarga, pusat perbelanjaan, hotel dan pemukiman.

Kini Makassar tidak sekadar menjadi pintu gerbang menuju wilayah timur Indonesia. Pertumbuhan ekonomi, sarana dan prasarana serta pariwisata yang demikian pesat beberapa tahun terakhir ini telah menjadikannya sebagai pusat perhatian dari berbagai pihak. Kehadiran Trans Studio turut membentuk identitas baru kota ini, sebagai magnet di Timur Indonesia.
Dalam memeriahkan ulang tahun Kota Makassar yang ke 403 Pemerintah Kota Makassar meng gratiskan sebanyak 403 pemohon Izin Mendirikan Bangunan ,pemohon yang bisa memperoleh IMB gratis adalah warga yang masuk kategori menengah ke bawah dengan klasifikasi warga yang mendapat IMB gratis tidak melebihi luas lahan 100 meter persegi, bukan bangunan bertingkat, dan tidak berada pada kawasan perumahan yang dikembangkan developer.
Ratusan pengusaha juga terlibat dalam memeriahkan ulang tahun Kota Makassar yang ke 403. Pengusaha yang bergerak di bidang industri pariwisata, hotel, mall, dan restoran, mendeklarasikan program Makassar Great Sale. Program ini memberikan diskon bagi yg berkunjung ke Makassar sebanyak 40,3 persen, juga merupakan simbol angka ulang tahun Makassar yang ke 403.
Selain itu Pemerintah Kota Makassar mengadakan acara Minum Susu Bersama ,sekira 61 ribu warga Kota Makassar mengikuti jalan sehat yang dirangkaikan dengan minum susu dan makan sosis bersama. Rekor ini diklaim melampaui rekor MURI dan rekor dunia.

Berdasarkan hasil verifikasi Tim Museum Rekor Indonesia (MURI) dan perwakilan Guinnes Book of Record, total peserta yang tercatat sebanyak 61.000 orang atau jauh melampaui rekor dunia sebelumnya yang dipegang Filipina yakni 40.000 orang, dan dinilai kegiatan ini paling unik dan langka, karena minum susu dan makan sozis secara bersamaan.
Para peserta itu memenuhi jalan protokol Kota Makassar Minggu di sepanjang Jalan Jendral Sudirman, Ahmad Yani dan Kartini. Mereka masing-masing membawa susu bantal dan sosis yang menjadi paket saat pendaftaran beberapa saat lalu.
Lomba fotopun di adakan Pemerintah Kota Makassar , pemkot menggelar lomba foto bertema “Makassar Menuju Kota Dunia.“ Lomba foto ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya dengan total hadiah Rp 50 juta.
Menilik tema dan objek foto yang disarankan, tentu lomba ini mencari karya foto yang mampu menampilkan 'kemewahan' kota Makassar sebagai cermin pembangunan, serta mengabadikan perubahan-perubahan yang terjadi di kota yang kadang dijuluki kota anggin mammiri ini. Selain digelar sebagai sosialisasi Makassar Menuju Kota Dunia, lomba foto ini juga dilaksanakan dalam rangka ulang tahun Kota Makassar ke-403.
Puncak acara Ulang Tahun Kota Makassar yang ke 403 dilaksanakan di halaman Balai Kota Makassar hari senin(9/11). Upacara dipimpin langsung Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin dihadiri Wakil Walikota Makassar, Ketua DPRD Kota Makassar dan sejumlah Muspida Kota Makassar.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat,menjadi agenda prioritas pemerintah kota makassar dalam menentukan arah pembangunan kota ini. Antara lain peningkatan SDM melalui pendidikan bersubsidi penuh mulai tingkat SD SMP dan SMA sederajat, serta memberikan bea siswa bagi pelajar dan mahasiswa yang berprestasi dan pemberian pelayanan kesehatan dimana tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yg memadai dan memberikan pelayanan yang merata menjadi prioritas pemerintah kota Makassar. Peningkatan gizi keluarga dan pengurangan jenis dan jumlah penderita penyakit menular juga mendapat perhatian pemerintah kota Makassar ,Pemberian susu, dan telor kepada anak usia sekolah menjadi sangat penting, tujuannya adalah menjadikan anak Makassar menjadi anak sehat, kuat dan cerdas.
Dalam rangka hari jadi kota Makassar ke 403 tahun, walikota ILham arief siradjuddin sebelum bertolak menunaikan ibadah haji, secara resmi berpamitan, sekaligus menyerahkan pucuk pimpinan kota ke wakil walikota. ILham juga meminta 1an kerja perangkat daerah agar tetap meningkatkan kinerjanya secara profesional dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.

Hari jadi kota Makassar 403 tahun yang jatuh 9 november 2010, menjadi momentum tersendiri bagi pemerintah kota. Pemkot bersyukur lantaran hari jadi tahun ini bisa mendapatkan tiga kado istimewa terkait pelayanan publik yang diberikan pemkot ke masyarakat dan masyarakat harus turut andil dan berpartisipasi dalam membangun kota ke depan.

Sumber :
http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/21459/sumbangan-usaha-retail-pada-hut-makassar-kurang
http://www.batukar.info/komunitas/articles/mewujudkan-makassar-sebagai-kota-dunia-berlandaskan-kearifan-lokal
http://www.radiobharata.com/index.php/news/makassar-info-news/2846-hut-ke-403-kota-makassar-rakyat-harus-sejahtera
http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=154994077870311&comments&ref=mf
http://www.makassarterkini.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1387:makassar-pecahkan-rekor-dunia&catid=44:info-terkini&Itemid=139
http://makassartv.co.id/index.php/component/index.php?option=com_content&view=article&id=990&catid=3&Itemid=56


Selengkapnya...

Senin, 08 November 2010

Dokumentasi Multimedia

oleh :
Jaya Usman


Kemajuan teknologi yang semakin cepat membuat orang mendokumentasikan kegiatannya ataupun pekerjaannya dengan cara yang berbeda-beda. Banyak hal dalam kehidupan ini bisa kita dokumentasikan apakah itu berupa foto-foto ataupun file.

Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang menyediakan informasi tentang suatu subyek. Dokumentasi dapat berisi tentang deskripsi-deskripsi, penjelasan-penjelasan, bagan alir, daftar-daftar, cetakan hasil computer, contoh-contoh obyek dari system informasi.

Tujuan Dokumentasi adalah :
1. Arus komunikasi : Komunikasi terjadi dalam 3 arah
- Kebawah untuk memberi instruksi: Pimpinan/atasan dapat memberikan instruksi kepada bawahannya didasarkan atas dokumentasi yang dimilikinya sebagai data yang akurat.
- Keatas untuk memberi laporan: bawahan melaporkan hasil kegiatannya kepada pimpinan dengan mendokumentasikan semua hasilpekerjaan dan kegiatannya.
- Kesamping untuk memberi saran: dengan dokumentasi yang ada kita bisa menyarankan kepada orang yang membutuhkan.
2. Untuk memberi informasi:
Penting kiranya untuk terus-menerus memberi informasi kepada orang tentang apa yang telah, sedang dan akan dilakukan, serta segala perubahan dalam pekerjaan yang telah ditetapkan
3. Untuk mengidentifikasi
Beberapa dokumentasi dirancang untuk mengidentifikasi
4. Untuk menetapkan prosedur dan standar
Prosedur menentukan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, sedangkan standar menentukan aturan yang akan di anut dalam menjalankan prosedur tersebut.
5. Untuk mencatat
Dokumentasi akan diperlukan untuk memonitor kinerja peralatan, system dan sumber daya manusia. Dari dokumentasi ini, manajemen dapat memutuskan atau menilai apakah departemen tersebut memenuhi atau mencapai tujuannya dalam skala waktu dan batasan sumber dayanya. Selain itu manajemen dapat mengukur kualitas pekerjaan, yaitu apakah outputnya sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan.
6. Untuk memberi instruksi
Dokumentasi yang baik akan membantu dalam pelatihan staf, apakah pelatihan untuk tujuan penanganan instalasi baru atau untuk tujuan promosi.

Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu ([tool]) dan koneksi ([link]) sehingga pengguna dapat ber-([navigasi]), berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia Game.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sens rialistis.
Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input penditeksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau tersebut melalui internet. Pada komputer penerima harus tersedia perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer, alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan berupa cetakan melainkan aroma.


Multimedia menurut IBM, multimedia adalah gabungan video, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif atau menurut McCormick multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks atau menurut Robin dan Linda multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (dalam http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia2.pdf).

Sejarah Multimedia
Suyanto (2003 : 19) menyatakan bahwa istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium sering kali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an, sejak permulaan tersebut hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada tahun 1994 diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia dipasaran.

Definisi Multimedia
Dalam industri elektronika menurut Suyanto (2003 : 20), Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick, 1996) atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002) atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001)

Dokumentasi multimedia lebih banyak digunakan disaat sekarang ini karena lebih modern dibandingkan dokumentasi dengan yang lain. Dahulu orang hanya mendokumentasikan lewat foto-foto saja atau file berupa tulisan saja tetapi sekarang IT sudah semakin maju maka cara orang mendokumentasikan setiap kegiatan atau pekerjaannya sudah semakin canggih dimana kita bisa menggabungkan antara suara, gambar dan teks, jadi semakin jelas informasi yang disampaikan.


sumber:
ymukhlis.staf.gunadarma.ac.id/download/files...dokumentasi pdf.
ilmukomputer.org/category/animasi-multimedia.











Selengkapnya...

Senin, 25 Oktober 2010

INTERNET SEHAT DAN AMAN (INSAN)

Oleh : Agustina Berna

JUMLAH PENGGUNA INTERNET di Indonesia berdasarkan data dari Google.com/adplanner per Mei 2010 telah mencapai 38 juta orang. Untuk di kawasan Asia, Indonesia masuk dalam 5 besar pengguna Internet terbanyak bersama dengan China, Jepang, India dan Korea Selatan.
Pengguna layanan jejaring sosial Facebook di Indonesia juga menunjukkan angka yang tinggi masih Menurut sumber yang sama, yaitu tercatat sebanyak 28 juta pengguna. Adapun menurut layanan pemeringkat situs Alexa.com, sejumlah situs yang memberikan layanan untuk berbagi informasi dan berkolaborasi mengalami peningkatan pengunjung yang pesat dari Indonesia. Sebutlah selain Facebook, ada layanan Blogspot (blogger.com), Wordpress,Youtube, Twitter dan Multiply yang semuanya masuk dalam 20 besar situs yang paling banyak dikunjungi dari Indonesia. Bahkan beberapadiantaranya sudah lebih dahulu bercokol di 5 besar seperti blogspot dan Facebook.Ini menunjukkan bahwa era prosumer informasi, era dimana kini siapapun bisa menjadi produsen sekaligus konsumer informasi dalam saat yang nyaris bersamaan, sudah menjadi keniscayaan, termasuk di Indonesia. Informasi tidak lagi menjadi komoditas yang hanya dapat dipegang oleh segelintir pemilik modal.
Pencarian, pemanfaatan maupun penyebaran Informasi sudah bukan jamannya lagi harus diwaspadai, dikontrol ataupun dibatasi oleh pihak-pihak tertentu.


Tentu saja, tidak semua konten yang ada di Internet memiliki nilai positif dan konstruktif dalam membangun potensi individu, masyarakat maupun negara. Karena tidak dapat dipungkiri pula, Internet bak pisau bermata dua yang dibalik berlimpahnya sisi positif,ketika dimanfaatkan untuk niat yang tidak baik ataupun digunakan secara tidak tepat, akan dapat merugikan dirinya sendiri, ataupun orang lain, baik secara moril maupun materiil.
Masyarakat, khususnya pengguna Internet di Indonesia, harus mendapatkan dorongan dan stimulan untuk semakin banyak menghasilkan peningkatan kualitas dan kuantitas konten lokal. Hanya dengan demikianlah maka berbagai dampak ataupun potensi negatif dari penyalahgunaan Internet ataupun kontennya, dapat ditekan seminimal mungkin dengan gelontoran pemahaman etika ber-Internet dan ketersediaan konten positif yang memadai.
Pastinya meminimalisir dampak negative tersebut bukanlah dengan pendekatan, permintaan ataupun perintah melakukan pemblokiran ataupun penyensoran yang cenderung tidak efektif, membutuhkan kecukupan sumber daya yang relatif mahal dan rentan disalahgunakan untuk meredam kebebasan berekspresi di ranah maya (Internet).

Untuk itulah maka program Internet Sehat yang untuk pertama kalinya diluncurkan di Indonesia pada 2002 oleh ICT Watch memiliki penekanan pada semangat untuk “mengedepankan kebebasan berekspresi dan berinformasi di Internet secara aman , nyaman dan bijak dengan pendekatan swa-sensor (selfcensorship) di tingkat individu dan/atau keluarga seiring dengan upaya peningkatan pertumbuhan konten lokal yang berkualitas dengan cara komunikasi, sosialisasi, edukasi dan advokasi“.(buku Internet Sehat 2010, www.internetsehat.org)

Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika juga meluncurkan hal yang serupa dengan program Internet sehat dan aman (INSAN) yang di luncurkan di bulan Agustus 2010.
Program pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, yang bertujuan untuk mencegah konten internet yang negatif. Dalam mensosialisasikan program internet sehat dan aman, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan pihak lain, seperti : Kaskus, Universitas Binus, dan beberapa sponsor.
Sosialisasi bagi para netter untuk berinternet sehat dan aman akan terlihat apabila kita menjelajahi situs tertentu di web browser dan mendapatkan sebuah banner yang terpasang di halaman website bertuliskan Internet Sehat dan Aman dengan logo Depkominfo dan INSAN di sisi kiri tulisan.
Adanya banner tersebut bertujuan untuk memberi aba - aba/peringatan bagi para pengguna internet untuk tidak mengakses situs porno saat berselancar di dunia maya. Bila ada netter nakal yang berusaha mengakses situs porno, maka pihak internet service provider secara otomatis akan memfilter situs porno yang anda buka, dengan kata lain akan dilakukan pemblokiran terhadap situs yang dibuka.

Program INSAN dapat dilihat dari situsnya www.insan.or.id yang didalamnya terdapat berbagai macam informasi bagaimana cara menggunakan internet secara sehat dan aman dan juga berisi sosialisasi pemerintah Republik Indonesia tentang berinternet secara sehat.

Selengkapnya...

Senin, 11 Oktober 2010

Makassar Kota Dunia dalam Kearifan Lokal

Oleh : Hendra.S

KOTA Makassar yang juga dikenal dengan Kota Anging Mammiri memiliki luas wilayah 175,77 km2 yang terbagi kedalam 14 kecamatan dan 143 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.371.904 jiwa di malam hari dan hampir 1,6 juta jiwa di siang hari. Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan secara geografis berada di tengah-tengah kepulauan nusantara atau Center Point of Indonesian dan memiliki posisi strategis sebagai pusat pengembangan, distribusi barang/ jasa dan ruang keluarga atau "Living Room" Kawasan Timur Indonesia. Dalam kurun 3 tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang berkunjung di Kota Makassar mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata 30% tiap tahunnya, hal ini mempertegas posisi Makassar sebagai Kota Destinasi Unggulan Pariwisata dan Kota Penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibitions) Indonesia.

PADA abad XVI lalu, Makassar di mata dunia sudah tidak asing lagi.Kala itu,kota yang dijuluki Anging Mammiri ini dikenal sebagai pusat bandar niaga. Kehadiran Bandar Niaga Makassar yang berada di muara Sungai Tallo dan Jeneberang yang tak jauh dari Benteng Somba Opu itulah yang menjadi pusat transaksi dalam dunia perdagangan maritim.

Transaksi perdagangan ‘dilaut bebas’ di zaman kerajaan itu pun tersebut terus menggeliat.Alhasil, para pedagang dari berbagai di bumi ini memilih menetap di kota Makassar. Keanekaragaman penduduk baik lokal dan non lokal saling bersinergi. Data menyebutkan, jumlah penduduk Makassar kala itu sudah memiliki 100.000 jiwa sedangkan Kota Amsterdam Negara Belanda hanya berpenduduk 20.000 jiwa.



Kota Makassar pun dicap sebagai sebagai salah satu kota dari empat kota terpenting di Asia, yakni Ayyutia yang berada di Thailand, Malacca di Malaysia), dan Batavia (Jakarta) yang berada di Indonesia. “Ada sekitar 26 negara yang memilih tinggal di Makassar untuk berdagang diantaranya Portugis, China,Turki, Spanyol, dan India.

Dalam perjalanan sejarah puncak peradaban dunia, pada abad tersebut Makassar telah membuktikan pernah menjadi 20 kota terkemuka di dunia. Kunci sejarah puncak kejayaan Kota Makassar dalam peradaban dunia tak lepas dari jalinan hubungan internasional, kawasan pasar bebas, dan pusat penyebaran Islam.

Melihat Makassar lima tahun lalu, dengan Makassar yang ada sekarang, pasti akan jauh berbeda. Infrastruktur kota yang lebih maju dan lengkap, menegaskan arah Makassar menuju kota megapolitan semakin kentara. Infrastruktur jalan yang makin lengkap dengan berbagai pembangunan jalan lingkar, fly over dan perluasan jalan tol serta pelebaran jalan makin menegaskan kesiapan Makassar dalam menyongsong predikat sebagai kota utama di Indonesia. Gedung-gedung pencakar langit yang menembus cakrawala Makassar, juga mengaskan bahwa Makassar benar-benar tengah bersiap tinggal landas menuju megapolitan yang sebenarnya.
Untuk mengakselerasi pembangunan Kota Makassar maka Pemerintah Kota Makassar terus melakukan pembenahan beberapa infrastruktur antara lain peningkatan prasarana jalan berupa pembangunan Fly Over dan pelebaran jalan, Revitalisasi Karebosi dan Pantai Losari serta rencana pembangunan Centre Point of Indonesia dan masjid terapung dengan nama “Masjid 99 Almakazzary” yang sementara pembangunannya di anjungan Pantai Losari. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan penunjang yang saling bersinergi dalam suatu sistem ruang yang solid, bersama dengan pemerintah propinsi telah membangunan Celebes Convention Centre atau Triple C yang berfungsi sebagai tempat konferensi, pameran, maupun kontak bisnis yang berskala nasional dan internasional dilaksanakan di tempat ini, kesemua pembangunan itulah yang mendukung Makassar menjadi Kota Dunia.

Semua pembangunan yang dilakukan berlandaskan kearifan lokal dengan tidak mencabut sejarah Makassar, nilai-nilai luhur yang ada, atau tak menghilangkan jati diri Makassar. Inilah yang disebut dengan pembangunan berkarakter tiga dimensi dalam artian proses pembangunan dilakukan oleh orang yang tahu dengan dengan kondisi yang ada dan melibatkan sumber daya manusia lokal.

Pembangunan ekonomi Kota Makassar telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dilihat dari beberapa indikator ekonomi makro terutama dari Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi teah mencapai 8,17% pada tahun 2008, sedangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 8,44% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Struktur perekonomian Kota Makassar pada tahun 2008 didominasi oleh 4 sektor yang masing-masing kontribusi terhadap pembentukan PDRB yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran (28,44%), sektor industri pengolahan (23,13 %), sektor angkutan dan komunikasi (15,78%) serta sektor jasa-jasa (11,59%).

Masalah kebersihan juga menjadi prioritas utama. Sampah yang sebelumnya menjadi masalah pelik Makassar, sudah bisa diatasi dengan berbagai terobosan dalam bidang kebersihan dengan program Makassar Bersih.

Dalam meningkatkan peningkatan PAD Kota Makassar, pariwisata menjadi leadingnya untuk itu dalam menyambut HUT-nya ke 403 pada tangal 9 Nopember akan mencanangkan program "VISIT MAKASSAR 2011" sebagai momentum kebangkitan pariwisata Kota Makassar.

Visit Makassar 2011 merupakan salah satu langkah upaya promosi yang dipandang sangat strategis untuk lebih meningkatkan pencitraan Kota Makassar sebagai 'a new travel destination' atau daerah tujuan pariwisata. Tentunya dalam pencapaian maksud dan tujuan pencanangan program Visit Makassar 2011 ditemui banyak kendala dan tantangan baik dari faktor Sumber Daya Alam maupun dari Manusianya.

Dari uraian di atas, tergambar bahwa komitmen Pemerintah Kota Makassar yang besar dan dibarengi dengan penentuan kebijakan yang tepat guna telah mampu menciptakan kondisi keamanan yang kondusif, arus lalulintas yang lancar dan terkendali, tersedianya infrastruktur yang cukup memadai, memberikan kemudahan perizinan, serta berkembangnya diversifikasi.
untuk menjadi kota dunia, Makassar harus merevitalisasi perencanaan pembangunannya

Penghargaan
1. Penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan di Sulawesi Selatan (Gubernur Provinsi Sulsel)
2. Penghargaan atas peran serta pengabdiannya dalam upaya melestarikan jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 (Jenderal Purn. TNI Surono)
3. Bhumi Bhakti Adiguna, Penghargaan atas partisipasi dan dukungan untuk menjadikan pertanahan sebagai sumber kemakmuran rakyat melalui sumbangan pemikiran, kontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan dan pengembangan infrastruktur pertanahan (Kepala Badan Pertanahan Nasional)
4. Penghargaan penanganan wilayah kumuh perkotaan (Presiden RI)
5. Penghargaan pelayanan citra pelayanan prima (Presiden RI)
6. Manggala Karya Kencana (Kepala BKKBN)
7. Penghargaan sebagai penutur Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional kategori birokrat. (PP IMABSII, Kepala Pusat Bahasa Depdiknas RI)
8. Nugra Jasadarma Pustaloka, atas peran sertanya dalam memasyarakatkan perpustakaan (Kepala Perpustakaan Nasional RI)
9. Bhakti Koperasi dan UKM (Menteri Kperasi dab Usaha Kecil Menengah RI)
10. Wahana Tata Nugraha Bidang Lalulintas dari Presiden RI.

Sumber:
http://mulyadiabdillah.blogspot.com/2009/06/makassar-menuju-kota-dunia.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&dn=20080610011407
http://www.infogue.com/viewstory/2008/05/29/makassar_menatap_kota_dunia/?url=http://aco-relawan99.blogspot.com/2008/05/makassar-menatap-kota-dunia.html
http://www.kulinet.com/baca/makassar-menuju-kota-dunia/1116/
http://www.batukar.info/komunitas/articles/mewujudkan-makassar-sebagai-kota-dunia-berlandaskan-kearifan-lokal






Selengkapnya...

Rabu, 06 Oktober 2010

Pemanfaatan KIM Sebagai Sarana Diseminasi Informasi

Drs.H.M. Rachmadi Riza
Kabid, Pemberdayaan Kelembagaan.
Dis Kominfo Makassar.

Mayarakat Informasi
Mayarakat informasi berpusat pada mayarakat inklusif, berorentasi pada penbangunan dimana orang dapat membuat, mengakses, memenfaatkan, dan berbagi informasi serta pengetahuan yang memungkinkan setiap individu,komunitas, dan mayarakat untuk mencapai potensi mereka dalam rangka mengembangkan pembangunan yang terus terpelihara dan mengembangkan kualitas hidup mereka.


Siapa itu Kelompok Informasi Masyarakat

 Masyarakat informasi berpusat pada masyarakat inklusif,berorientasi pada pembangunan dimana orang dapat membuat, mengakses, memanfaatkan, dan berbagi informasiserta pengetahuan yang memungkinkan setiap individu, komunitas, dan masyarakat untuk mencapai mereka dalam rangka mengembangkan pembangunan yang terus terpelihara dan mengembangkan kuyalitas hidup mereka.

Siapa itu Kelompok Informasi Masyarakat

* Masyarakat yg menginginkan kualitas hidupnya tergantung pada informasi.
* Prospek untuk perubahan social dan pembangunan ekonomi tergantung pada peningkatan informasi dan pemanfaatannya.
* Standar hidup, pola – pola kerja dan kesenangan, system pendidikan dan pemasaran barang – barang sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan informasi dan pengetahuan.
* Meningkatnya instensi produksi informasi dan pelayanan komunikasi yg luas melalui media.


Karakter KIM

Membahas informasi berdasarkan perkembangan :
1. Tentang apa yg terjadi dimasyarakat berhubungan dengan informasi.
2. Tentang bagaimana orang memperlakukan informasi.
3. Tentang penghargaan orang mengenai informasi.
4. Tentang manajemen system informasi berperan sangat penting.


Ada tiga komponen yg menjadi factor pendorong terjadinya masyarakat informasi :

* Dinamika informasi dan komunikasi.
* Perkembangan dalam teknologi computer.
* Perkembangan dalam teknologi komunikasi.


Transisi Masyarakat Informasi Indonesia

* Mobilitas manusia yg pergi ke Negara bermasyarakat informasi dan kembali ke Indonesia dengan membawa situasi masyarakat informasinya.
* Mobilitas capital yg membawa modal dari Negara maju ke Indonesia sehingga kita harus menggunakan situasi masyarakat informasi pemilik modal terutama penggunaan computer dan fasilitas komunikasi.


Mobilitas ilmu pengetahuan yg membawa penemuan ilmu pengetahuan baru dari Negara maju ke Indonesia sehingga kita dapat dengan mudah menerapkannya.

Faktor Penentu Pembentuk Masyarakat Informasi

* Kemajuan dalam pendidikan
* Perubahan karakteristik pola kerja
* Perubahan dalam menyebarkan pengetahuan
* Perubahan dalam cara – cara mencari pengetahuan
* Kemajuan dalam penciptaan alat – alat ( tools ) baru untuk menyebarkan dan mengakses pengetahuan baru



Peran KIM sebagai Sarana Diseminasi Informasi

* Untuk mengantisipasi terjadinya kesimpangsiuran informasi.
* Menampung sebanyak – banyaknya informasi yg akan disampaikan ke masyarakat.
* Mendekatkan jarak fisik dan jarak geografis dalam suatu masyarakat, membuat jarak jadi “mati “.
* Sebagai sarana diskusi bagi masyarakat terkait perkembangan informasi dan pengeathuan.



Terima kasih Semoga bermanfaat
Selengkapnya...

Senin, 20 September 2010

SILATURAHMI, HALAL BIHALAL DISAAT LEBARAN DIKAITKAN DENGAN USIA PANJANG

Oleh : Hamtina

Seiring dengan semakin majunya peradaban manusia, manusia semakin enggan memupuk hubungan yang ramah dan akrab dengan sesamanya hal ini disebabkan faktor kesibukan masing-masing dimana kita tidak ingin ketinggalan dengan lainnya, terkadang kesibukan membuat kita lupa akan orang-orang disekeliling. Keinginan manusia untuk maju sangat manusiawi sekali di saat sekarang ini dan tidak bisa dihindarkan walaupun memiliki dampak yang baik dan buruk, dampak yang baik membuat kita tidak ketinggalan baik dalam bidang ekonomi, politik, dan teknologi, kemudian dampak buruknya kita mungkin saja kurang bersosialisasi sehingga kurang membina hubungan antara sesama dan selalu berada dalam keterasingan dan hanya berhubungan dengan orang-orang tertentu saja. Benar pandangan Arnold Dashefsk (1976), bahwa kemajuan masyarakat telah menimbulkan tingkat keterasingan yang tinggi secara perseorangan dan perubahan besar secara sosiokultural, yang mendorong orang-orang mencari sumber keamanan yang bersifat nostalgic, hangat, dan menyenangkan, misalnya kelompok etnik mereka.

Dalam kaitan inilah, lebaran, mudik dan halal bihalal yang berlangsung semarak dinegeri kita adalah suatu sarana untuk menghindarkan diri kita dari keterasingan. Lebaran sebagai terapi modernitas, yaitu sejumlah penyakit jiwa yang diderita manusia modern, manusia yang mengalmi proses modernisasi, yang terlibat dalam materialisme, tercabut dari tradisi lama dan berujung pada kebingungan, kelinglungan dan keterasingan dari kampong halaman, karib, kerabat dan masyarakat sekitar.

Secara sosiologis, peraaan lebaran, mdik dan halal bihalal, berfungsi melestarikan identitas keislaman kaum muslimin. Tidak kurang pentingnya, acara itu bagi banyak orang merupakan mekanisme untuk mengukuhkan kembali jati diri (sebagai muslim dan anggota suku trtentu). Maka bias dipahami bila pada hari lebaran orang sering myempatkan diri untuk menziarahi makam orang tua atau leluhur lainnya, ntuk menegaskan kembali “sal-muasal kita”.

Hikma terpenting dari lebaran, mudik dan halal bihalal adalah untuk bersilaturahmi, menumbuhkan tali persaudaraan dan persahabatan yang telah terputus atau mulai rapuh akibat mobilitas social yang kita lakukan dizaman mdern ini. Dalam ilmu komunikasi hal ini merupakan sarana mengefektifkan kembali komunikasi kita dengan manusia lain, khususnya sesama muslim.

Sedangkan silaturahim (menyambung kasih sayang) dengan meminta maaf/melebur dosa merupakan tindakan yang mulia dan dianjurkan oleh agama. Hikmah dari silaturrahim sendiri mempererat kembali tali persaudaraan sesama muslim dan memperkokoh semangat kekeluargaan.


Dengan motif silaturrahim komunikasi akan tersambung kembali yang selama ini putus demi terjalinnya keharmonisan. Yang demikian inilah yang dinamakan hakikat silaturrahim. Nabi saw. Bersabda: "Tidak bersilaturrahim (namanya) orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi (yang dinamakan bersilaturrahim adalah) yang menyambung apa yang putus." (Hadis Riwayat Bukhari). Silaturrahim dapat memperbaiki kualitas komunikasi antara sesama.

Mengapa kita perlu memperbaiki kulitas komunikasi kita ? komunikasi telah dihubungkan dengan kesehatan fisik, Stewart menunjukkan : orang yang terkucil secara social cenderung cepat mati. Selain itu kemampuan berkomunikas yang buruk ternyata mempunyai andil dalam penyakit jantung koroner dan kemungkinan terjadinya kematian naik pada orang yang ditinggalkan mati oleh pasangan idupnya (Tubbs dan Moss, 1994:5).

Korelasi positif antara komunikasi yang efektif (tulus, hangat dan akrab) dengan usia panjang telah didukung oleh banyak penelitian, dimana orang-orang yang komunikasi kurang efektif tidak suka berteman, memusuhi, mendominasi pembicaraan) perpeluang lebih tinggi menemui kematian pada usia dini disbanding dengan orang-orang yang berprilaku sebaliknya (ramah, suka berteman, berbicara tenang).

Tidak sulit menduga watak manusia, mislnya kita bias melihat reaksi tubuh bagian luar orang yang sedang marah, muka merah, mata melotot, dan sebagainya. Dalam konteks ini orang-orang lebih cepat dibangkitkan da terkena stress. Hal ini membuat mereka menghasilkan lebih banyak hormone stress yang merugikan dan lebih beriseko terkena penyakit jantung.

Sumber :

Nuasa-nuansa Komunikasi oleh Dr. Deddy Mulyana, M.A

http://kampus.okezone.com/read/2010/09/09/95/371476/95/refleksi-idul-fitri-bagi-umat-islam
Selengkapnya...

Rabu, 15 September 2010

KIM MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM MENYEBARLUASAN INFORMASI

oleh : Handoko

KIM adalah suatu lembaga layanan publik yang dibentuk dan dikelola dari oleh dan untuk masyarakat yang secara khusus berorientasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.

Sebagai sebuah kelompok, KIM dapat dibentuk oleh paling sedikit 3 (tiga) orang. Jumlahnya dapat bertambah sesuai kebutuhan dan kemmapuan mengatur anggotanya. Supaya efektif, jumlahnya tidak lebih dari 30 orang.

KIM dapat dibentuk di perkotaan dan dapat juga di pedesaan. Anggotanya bukan hanya remaja, tetapi juga orang dewasa dan orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Jenis pekerjaan bisa pelajar, mahasiswa, pedagang, petani atau nelayan. Yang terpenting, mereka memiliki tujuan bersama, sehingga bisa bekerjasama dan saling membantu untuk mendayagunakan informasi, dalam memecahkan permasalahan mereka. Misalnya, mengatasi kesulitan dalam kehidupamn sehari-hari, atau ada tantangan baru untuk menigkatkan nilai tambah dalam aspek pengetahuan, perekonomian, pendidikan, kesehatan.



Pada zaman orde Baru, pemerintah memegang kendali dalam sistem informasi dan komunikasi nasional, sehingga informasi yang boleh atau tidak boleh disebarkan kepada masyarakat ditentukan oleh pemerintah. Kebijakan komunikasi dan informasi ditentukan demi kepentingan pemerintah semata. Pada era reformasi sekarang ini, terjadi perubahan dalam konsep pelaksanaan komunikasi dan informasi. Masyarakat menghendaki kebebasan dalam komunikasi dan informasi serta adanya trasparansi, sedangkan pemerintah diharapkan menjalankan fungsi dan peran sebagai regulator dan fasilitator. Dengan adanya peran KIM sebagai pembendung informasi dan penyaring informasi bagi masyarakat, maka informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat lapisan sudah diinterpretasikan. Sesuai dengan tuntutan zaman dalam era reformasi sekarang ini, masyarakat bebas dalam memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Bagi masyarakat pedesaan khususnya, informasi tersebut tidak secara mudah difahami maka perlu suatu wadah untuk memberikan kemudahan dalam memahami inforrnasi yang mereka dapat, yaitu melalui KIM. Banyak masyarakat yang belum mengerti tentang fungsi dan peran KIM ditengah masyarakat. Dengan demikian perlu diadakan suatu kajian tentang keberadaan Kim tersebut.

Kelompok Informasi Masyarakat yang ada di Kota Makassar dapat di kelolah dengan baik dan maksimal agar segala informasi pemerintah terakses hingga ke tingkat bawah, apalagi informasi yang menyangkut kepentingan masyarakat umum. KIM dapat berperan sebagai agen informasi dimasyarakat dan berfungsi menjembatani kepentingan pemerintah dengan masyarakat misalnya dalam mendukung Program Pemerintah Kota Makassar dalam IASMO Bebas dapat di informasikan disini melalui kegiatan ceramah dan diskusi antar kelompok sehingga semua program IASMO Bebas dari lahir hingga mati dapat di ketahui oleh masyarakat.

Sebagai informasi , jumlah KIM yang ada di Kota Makassar adalah, Tambasa Tamalanrea Jaya KIM TAMBASA, Maricaya Selatan Mamajang KIM KEMAS, Maccini Sombala Tamalate KIM JENE’BERANG, Mapala Rappocini KIM MABES, Banta-Bantaeng Rappocini KIM SEPAKAT, Tidung Rappocini KIM EMMY SAELAN, Kassi-Kassi Rappocini KIM IRMA SUTRA, Bulurokeng Biringkanaya KIM BAJI PA’MAI, Bara-Baraya Makassar KIM MERPATI, Tamamaung Panakukkang KIM MAWAR, Manggal Manggala KIM LO’MO RIANTANG, Kapasa Tamalanrea KIM BIRING ROMANG, Mapala Rappocini KIM BONTO Dg NGIRATE. Jika semua KIM di Kota Makassar di kelola dengan baik Insya Allah tidak ada lagi kebijakan maupun program Pemerintah Kota Makassar yang tidak diketahui oleh masyarakat.

KIM sebagai agen informasi tentu persentase kegiatan dan aktivitasnya lebih banyak didominasi kemampuan dalam mengakses informasi, pengelolaan informasi dan penyebaran serta pemanfaatan informasi. Namun dalam pemanfaatan informasi sesungguhnya yang bisa diharapkan tidak saja mampu mengembangkan knowladge (pengetahuan), tapi juga memperoleh suatu skill yang berdampak pada kesejahteraan. Artinya, kemampuan pengelolaan itulah sebenarnya yang secara langsung maupun tidak diharapkan juga berdampak pada aspek kesejahteraan ekonomi. Hal ini bias dilakukan dengan meningkatkan keterampilan SDM misalnya mengembangkan produk kerajinan khas daerah dan lain sebagainya.

KIM yang ada di Kota Makassar belum sedikitpun tersentuh dengan teknologi informasi diharapkan kedepan pemerintah kota bias memfasilitasi dengan baik seperti memberikan bantuan baik melalui pembinaan rutin, perangkat hardware maupun software. Pembinaan dan pelatihan rutin teknologi informasi seperti internet yang kebanyakan masih didominasi masyarakat di perkotaan. Untuk itu, terutama bagi pelaku atau anggota KIM hendaknya dapat menggunakan akses internet agar dapat mengembangkan potensi yang ada di masyarakat dengan lebih cepat dan lebih baik. Selain itu, para pelaku KIM juga harus dapat menjadi teladan dan dapat mengajari masyarakat yang masih belum akrab dengan teknologi internet. Dengan upaya tersebut, kualitas KIM dapat tampak, sehingga fungsinya dapat lebih maksimal dan berguna bagi masyarakat luas.



Sumber :
http://garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/0:17640/q/pengarang:Nurlaili%20/offset/0/limit/15
http://kominfo.jatimprov.go.id/potwatch.php?id=555
Selengkapnya...

Senin, 23 Agustus 2010

Kemajuan TIK diBarengi dengan Pendidikan Moral

oleh
Nurhaedah

Kemajuan TIK

Kemajuan TIK meningkat dengan cepat, terutama dalam jaringan komputer. Sekitar tahun 1988, jaringan komputer sudah mulai digunakan di universitas-universitas dan perusahaan. Dengan jaringan komputer tersebut segala pekerjaan diharapkan selesai dengan cepat. Jaringan komputer ini mampu menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya. Salah satu contoh jaringan komputer adalah internet.

Internet dapat di gunakan untuk berbagai macam hal, contoh seperti mencari bahan naskah atau mengakses fitur lain. Internet merupakan sebuah jaringan raksasa yang telah menjadi realitas dalam kebutuhan informasi dan komunikasi jutaan manusia di dunia ini.

Teknologi jaringan yang semakin maju perlu didukung oleh perangkat keras dan perangkat lunak jaringannya. Dalam perkembangan pertamanya, jaringan komputer masih menggunakan kabel koaksial. Namun kini jaringan komputer digunakan dengan kabeldari fiber optics atau yang disebut dengan serat optik, atau bisa juga dengan komunikasi tanpa kabel atau yang disebut dengan nirkabel.

Awal konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika Serikat dari proyek pengembangan komputer Model I di Laboraturium Bell dan juga dari grup riset Harvard University yang dipimpin oleh Profesor Howard Aiken. Pada tahun 1950-an muncul komputer basar yang diberi nama superkomputer.

Komputer dapat melayani beberapa terminal komputer. Pada saat ini konsep jaringan dikenal dengan nama TSS atau Time Sharing System (waktu berbagi sistem) dimana pada sistem ini jaringan beberapa komputer terminal terhubung secara seri ke sebuah beberapa komputer utama atau host computer.

Membahas Masalah TIK

Menurut kebanyakan orang, kemajuan teknologi komunikasi informasi mungkin dianggap sebagai kepentingan Seharusnya begitu. Teknologi komunikasi informasi dianggap sebagai bagian kehidupan, seperti bernapas, menyetir mobil, membuka lemari es, dan sejenisnya. Sesederhana itu.

Pada kenyataannya, ternyata tidak sesederhana itu. Dia menjadi sederhana karena para penggunanya terbiasa menggunakannya. Kebiasaan untuk menggunakan pun menjadi sebuah proses yang panjang, dari kesalahan demi kesalahan, keberhasilan demi keberhasilan, sampai kita memahami dan menguasai prinsip-prinsip dasar yang menopang teknologi informasi komunikasi.

Dalam lingkup pekerjaan wartawan, teknologi informasi komunikasi menjadi sebuah isu krusial. Wartawan akan selalu balapan dengan waktu untuk menerbitkan tulisan-tulisannya di surat kabar. Dan waktu menjadi sesuatu yang konstan, tidak pernah berubah dan selalu ada dalam batasan-batasan yang tidak pernah bisa diterobos.

Dengan teknologi komunikasi informasi, waktu bisa didekati dengan mempercepat proses penulisan, baik itu menulisnya sendiri maupun proses pengiriman kembali ke redaksi. Teknologi komunikasi informasi pada tingkat yang paling awal sekitar 20 tahun lalu memberikan makna yang sangat penting dalam menopang pekerjaan wartawan.

Jadi pada saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi bukan lagi hal yang asing, tetapi Teknologi Informasi dan Komunikasi ini sudah banyak dikenal dan mewabah hampir seluruh penjuru dunia untuk menggunakannya.

Keuntungan dan Kerugian dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.

A. Dalam Bidang Sosial

Keuntungan :

  1. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.

Kerugian :

  1. Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
  2. Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
  3. Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
  4. Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
  5. Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai cyber crime yang lainnya
  6. Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.

B. Dalam Bidang Pendidikan

Keuntungan :

  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

Kerugian :

  1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
  2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
  3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

C. Dalam Bidang Ekonomi

Keuntungan :

  1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
  2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
  3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.

Kerugian :

  1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
  2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.

D. Dalam Bidang Pemerintahan

Keuntungan :

  1. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
  2. e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
  3. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.

Kerugian :

  1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.

Pendidikan Moral Manusia

Mengingat perkembangan moral manusia pada bahasan yang lalu, maka tentu akan ada sebuah proses yang tak lepas dari perkembangan moral itu sendiri. Proses yang dimaksud adalah yang disebut dengan pendidikan. Pendidikan moral sangatlah perlu bagi manusia, karena melalui pendidikan perkembangan moral diharapkan mampu berjalan dengan baik , serasi dan sesuai dengan norma demi harkat dan martabat manusia itu sendiri.

Di Indonesia pendidikan moral telah ada dalam setiap jenjang pendidikan. Di Sekolah Dasar perkembangan pendidikan moral tak pernah beranjak dari nilai-nilai luhur yang ada dalam tatanan moral bangsa Indonesia yang termaktub jelas dalam Pancasila sebagai dasar Negara.

Pendidikan Moral Pancasila, yang sejak dari pendidikan dasar telah diajarkan tentu memiliki tujuan yang sangat mulia, tiada lain untuk membentuk anak negeri sebagai individu yang beragama, memiliki rasa kemanusiaan, tenggang rasa demi persatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah untuk kerakyatan serta berkeadilan hakiki.

Berangkat dari tujuan tersebut diatas maka dalam pelaksanaannya terdapat tiga faktor penting dalam pendidikan moral di Indonesia yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Peserta didik yang sejatinya memiliki tingkat kesadaran dan dan perbedaan perkembangan kesadaran moral yang tidak merata maka perlu dilakukan identifikasi yang berujung pada sebuah pengertian mengenai kondisi perkembangan moral dari peserta didik itu sendiri.

2. Nilai-nilai (moral) Pancasila, berdasarkan tahapan kesadaran dan perkembangan moral manusia maka perlu di ketahui pula tingkat tahapan kemampuan peserta didik. Hal ini penting mengingat dengan tahapan dan tingkatan yang berbeda itu pula maka semua nilai-nilai moral yang terkandung dalam penididkan moral tersebut memiliki batasan-batasan tertentu untuk dapat terpatri pada kesadaran moral peserta didik. Dengan kata lain, kalaulah pancasila memiliki 36 butir nilai moral, maka harus difahami pula proses pemahaman peserta didik berdasar pada tingkat kesadaran dan tingkat kekuatan nilai kesadaran itu sendiri.

3. Guru Sebagai fasilitator, apabila kita kembali mengingat teori perkembangan moral manusia dari Kohlberg dengan 4 dalilnya maka guru seyogyanya adalah fasilitator yang memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memahami dan menghayati nilai-nilai pendidikan moral itu.

Dengan memperhatikan tiga hal diatas maka proses perkembangan moral manusia yang berjalan dalam jalur pendidikan tentu akan berjalan sesuai dengan tahapan perkembangan moral pada tiap diri manusia. Pengetahuan yang tinggi, tidak menjamin seseorang bisa memiliki moral yang baik. Namun, ketika anak-anak memiliki moral yang baik, otomatis mereka bisa menilai mana pendidikan yang baik dan buruk,”

Melihat pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi saat ini terkadang merubah tingkah laku dan kebiasaan dari pola hidup dan cara berfikir manusia. Perubahan ini berpengaruh terhadap cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Orang yang biasanya melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain atau berinteraksi secara fisik, oleh karena perkembangan teknologi internet dan email maka interaksi tersebut menjadi berkurang. Bahkan dengan tekhnologi Handphone sekarang manusia sudah tidak memikirkan jarak dan waktu dalam berinteraksi.

Teknologi sebenarnya hanya sebagai alat. Faktor yang terpenting adalah manusia itu sendiri. Jangan sampai manusia membiarkan dirinya dikuasai oleh teknologi tetapi kita harus bisa mengalahkan tekhnologi, karena teknologi dikembangkan untuk membantu manusia dalam melaksanakan aktifitasnya. Semakin pesatnya teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini menunjukkan bahwa tidak adanya batas antara mana yang bersifat publik dan mana yang bersifat privasi. Teknologi yang ada terutama internet juga memberikan berbagai macam efek terhadap pola hidup manusia, sangat bermanfaat sebagai media untuk belajar, komunikasi promosi,dan sebagainya.

Teknologi juga tidak sedikit yang memiliki muatan yang tidak ramah, khususnya bagi anak-anak. Contohnya Konten bermuatan pornografi yang marak dan hanya menguntungkan salah satu pihak, tanpa memperhatikan dampak sosial yang lain. Pelanggaran-pelanggaran juga sering terjadi dalam dunia teknologi, mulai dari pelanggaran hak cipta, pencemaran nama baik, cyberstalking, spamming, hacking maupun cracking. Dari sini etika sangat diperlukan, bagaimana sikap kita dalam berteknologi dan saat menjelajahi dunia maya atau cyberworld. Ketika kita menulis atau posting, atau saat blogwalking, atau menulis status di facebook atau yang lainnya, apakah kata -kata kita mengenai sesuatu itu tergolong baik atau buruk, dan menyinggung perasaan orang lain atau tidak. dan apa dampaknya. Kerap sekali terjadi pelecehan dimana-mana, mulai dari pelecehan agama, ras, suku bangsa dan negara dan itu terjadi didunia maya.

Kita sebagai pengguna teknologi seharusnya dapat dan mau belajar mengenai norma-norma dan etika dalam menggunakan teknologi baik itu komputer, internet dan teknologi lainnya. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran dalam berteknologi apalagi sampai merugikan orang lain, menggunakan komputer untuk mencuri, mengganggu hak atau karya orang lain dan sebagainya. Hendaknya kita selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan Teknologi.

Apalagi sekarang telah ada UU ITE yang mengatur tentang Informasi dan transaksi elektronik. Sanksi yang diberikan kepada para pelanggar teknologi atas hak dan privasi seseorang dan kejahatan di dunia online setidaknya dapat memberi efek jera kepada mereka, sehingga tidak lagi terjadi lagi pelanggaran-pelanggaran berikutnya. Hukum juga sebaiknya memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap privasi seseorang, termasuk dalam dunia maya. Jika kita selalu beretika dalam berteknologi, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, secara baik dan benar maka semuanya akan dapat berjalan secara selaras dan seimbang.

Sumber :

http://sylvie.edublogs.org/2006/09/19/pendidikan-moral-manusia/

http://risyana.wordpress.com/2009/04/13/keuntungan-dan-kerugian-dalam-penggunaan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-tik/

http://wss-id.org/blogs/sienta/archive/2007/09/25/kemajuan-tik.aspx

http://indra1082.wordpress.com/2010/08/03/hubungan-etika-moral-dan-teknologi/




Selengkapnya...