Senin, 25 Oktober 2010

INTERNET SEHAT DAN AMAN (INSAN)

Oleh : Agustina Berna

JUMLAH PENGGUNA INTERNET di Indonesia berdasarkan data dari Google.com/adplanner per Mei 2010 telah mencapai 38 juta orang. Untuk di kawasan Asia, Indonesia masuk dalam 5 besar pengguna Internet terbanyak bersama dengan China, Jepang, India dan Korea Selatan.
Pengguna layanan jejaring sosial Facebook di Indonesia juga menunjukkan angka yang tinggi masih Menurut sumber yang sama, yaitu tercatat sebanyak 28 juta pengguna. Adapun menurut layanan pemeringkat situs Alexa.com, sejumlah situs yang memberikan layanan untuk berbagi informasi dan berkolaborasi mengalami peningkatan pengunjung yang pesat dari Indonesia. Sebutlah selain Facebook, ada layanan Blogspot (blogger.com), Wordpress,Youtube, Twitter dan Multiply yang semuanya masuk dalam 20 besar situs yang paling banyak dikunjungi dari Indonesia. Bahkan beberapadiantaranya sudah lebih dahulu bercokol di 5 besar seperti blogspot dan Facebook.Ini menunjukkan bahwa era prosumer informasi, era dimana kini siapapun bisa menjadi produsen sekaligus konsumer informasi dalam saat yang nyaris bersamaan, sudah menjadi keniscayaan, termasuk di Indonesia. Informasi tidak lagi menjadi komoditas yang hanya dapat dipegang oleh segelintir pemilik modal.
Pencarian, pemanfaatan maupun penyebaran Informasi sudah bukan jamannya lagi harus diwaspadai, dikontrol ataupun dibatasi oleh pihak-pihak tertentu.


Tentu saja, tidak semua konten yang ada di Internet memiliki nilai positif dan konstruktif dalam membangun potensi individu, masyarakat maupun negara. Karena tidak dapat dipungkiri pula, Internet bak pisau bermata dua yang dibalik berlimpahnya sisi positif,ketika dimanfaatkan untuk niat yang tidak baik ataupun digunakan secara tidak tepat, akan dapat merugikan dirinya sendiri, ataupun orang lain, baik secara moril maupun materiil.
Masyarakat, khususnya pengguna Internet di Indonesia, harus mendapatkan dorongan dan stimulan untuk semakin banyak menghasilkan peningkatan kualitas dan kuantitas konten lokal. Hanya dengan demikianlah maka berbagai dampak ataupun potensi negatif dari penyalahgunaan Internet ataupun kontennya, dapat ditekan seminimal mungkin dengan gelontoran pemahaman etika ber-Internet dan ketersediaan konten positif yang memadai.
Pastinya meminimalisir dampak negative tersebut bukanlah dengan pendekatan, permintaan ataupun perintah melakukan pemblokiran ataupun penyensoran yang cenderung tidak efektif, membutuhkan kecukupan sumber daya yang relatif mahal dan rentan disalahgunakan untuk meredam kebebasan berekspresi di ranah maya (Internet).

Untuk itulah maka program Internet Sehat yang untuk pertama kalinya diluncurkan di Indonesia pada 2002 oleh ICT Watch memiliki penekanan pada semangat untuk “mengedepankan kebebasan berekspresi dan berinformasi di Internet secara aman , nyaman dan bijak dengan pendekatan swa-sensor (selfcensorship) di tingkat individu dan/atau keluarga seiring dengan upaya peningkatan pertumbuhan konten lokal yang berkualitas dengan cara komunikasi, sosialisasi, edukasi dan advokasi“.(buku Internet Sehat 2010, www.internetsehat.org)

Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika juga meluncurkan hal yang serupa dengan program Internet sehat dan aman (INSAN) yang di luncurkan di bulan Agustus 2010.
Program pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, yang bertujuan untuk mencegah konten internet yang negatif. Dalam mensosialisasikan program internet sehat dan aman, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan pihak lain, seperti : Kaskus, Universitas Binus, dan beberapa sponsor.
Sosialisasi bagi para netter untuk berinternet sehat dan aman akan terlihat apabila kita menjelajahi situs tertentu di web browser dan mendapatkan sebuah banner yang terpasang di halaman website bertuliskan Internet Sehat dan Aman dengan logo Depkominfo dan INSAN di sisi kiri tulisan.
Adanya banner tersebut bertujuan untuk memberi aba - aba/peringatan bagi para pengguna internet untuk tidak mengakses situs porno saat berselancar di dunia maya. Bila ada netter nakal yang berusaha mengakses situs porno, maka pihak internet service provider secara otomatis akan memfilter situs porno yang anda buka, dengan kata lain akan dilakukan pemblokiran terhadap situs yang dibuka.

Program INSAN dapat dilihat dari situsnya www.insan.or.id yang didalamnya terdapat berbagai macam informasi bagaimana cara menggunakan internet secara sehat dan aman dan juga berisi sosialisasi pemerintah Republik Indonesia tentang berinternet secara sehat.

Selengkapnya...

Senin, 11 Oktober 2010

Makassar Kota Dunia dalam Kearifan Lokal

Oleh : Hendra.S

KOTA Makassar yang juga dikenal dengan Kota Anging Mammiri memiliki luas wilayah 175,77 km2 yang terbagi kedalam 14 kecamatan dan 143 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.371.904 jiwa di malam hari dan hampir 1,6 juta jiwa di siang hari. Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan secara geografis berada di tengah-tengah kepulauan nusantara atau Center Point of Indonesian dan memiliki posisi strategis sebagai pusat pengembangan, distribusi barang/ jasa dan ruang keluarga atau "Living Room" Kawasan Timur Indonesia. Dalam kurun 3 tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang berkunjung di Kota Makassar mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata 30% tiap tahunnya, hal ini mempertegas posisi Makassar sebagai Kota Destinasi Unggulan Pariwisata dan Kota Penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibitions) Indonesia.

PADA abad XVI lalu, Makassar di mata dunia sudah tidak asing lagi.Kala itu,kota yang dijuluki Anging Mammiri ini dikenal sebagai pusat bandar niaga. Kehadiran Bandar Niaga Makassar yang berada di muara Sungai Tallo dan Jeneberang yang tak jauh dari Benteng Somba Opu itulah yang menjadi pusat transaksi dalam dunia perdagangan maritim.

Transaksi perdagangan ‘dilaut bebas’ di zaman kerajaan itu pun tersebut terus menggeliat.Alhasil, para pedagang dari berbagai di bumi ini memilih menetap di kota Makassar. Keanekaragaman penduduk baik lokal dan non lokal saling bersinergi. Data menyebutkan, jumlah penduduk Makassar kala itu sudah memiliki 100.000 jiwa sedangkan Kota Amsterdam Negara Belanda hanya berpenduduk 20.000 jiwa.



Kota Makassar pun dicap sebagai sebagai salah satu kota dari empat kota terpenting di Asia, yakni Ayyutia yang berada di Thailand, Malacca di Malaysia), dan Batavia (Jakarta) yang berada di Indonesia. “Ada sekitar 26 negara yang memilih tinggal di Makassar untuk berdagang diantaranya Portugis, China,Turki, Spanyol, dan India.

Dalam perjalanan sejarah puncak peradaban dunia, pada abad tersebut Makassar telah membuktikan pernah menjadi 20 kota terkemuka di dunia. Kunci sejarah puncak kejayaan Kota Makassar dalam peradaban dunia tak lepas dari jalinan hubungan internasional, kawasan pasar bebas, dan pusat penyebaran Islam.

Melihat Makassar lima tahun lalu, dengan Makassar yang ada sekarang, pasti akan jauh berbeda. Infrastruktur kota yang lebih maju dan lengkap, menegaskan arah Makassar menuju kota megapolitan semakin kentara. Infrastruktur jalan yang makin lengkap dengan berbagai pembangunan jalan lingkar, fly over dan perluasan jalan tol serta pelebaran jalan makin menegaskan kesiapan Makassar dalam menyongsong predikat sebagai kota utama di Indonesia. Gedung-gedung pencakar langit yang menembus cakrawala Makassar, juga mengaskan bahwa Makassar benar-benar tengah bersiap tinggal landas menuju megapolitan yang sebenarnya.
Untuk mengakselerasi pembangunan Kota Makassar maka Pemerintah Kota Makassar terus melakukan pembenahan beberapa infrastruktur antara lain peningkatan prasarana jalan berupa pembangunan Fly Over dan pelebaran jalan, Revitalisasi Karebosi dan Pantai Losari serta rencana pembangunan Centre Point of Indonesia dan masjid terapung dengan nama “Masjid 99 Almakazzary” yang sementara pembangunannya di anjungan Pantai Losari. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan penunjang yang saling bersinergi dalam suatu sistem ruang yang solid, bersama dengan pemerintah propinsi telah membangunan Celebes Convention Centre atau Triple C yang berfungsi sebagai tempat konferensi, pameran, maupun kontak bisnis yang berskala nasional dan internasional dilaksanakan di tempat ini, kesemua pembangunan itulah yang mendukung Makassar menjadi Kota Dunia.

Semua pembangunan yang dilakukan berlandaskan kearifan lokal dengan tidak mencabut sejarah Makassar, nilai-nilai luhur yang ada, atau tak menghilangkan jati diri Makassar. Inilah yang disebut dengan pembangunan berkarakter tiga dimensi dalam artian proses pembangunan dilakukan oleh orang yang tahu dengan dengan kondisi yang ada dan melibatkan sumber daya manusia lokal.

Pembangunan ekonomi Kota Makassar telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dilihat dari beberapa indikator ekonomi makro terutama dari Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi teah mencapai 8,17% pada tahun 2008, sedangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 8,44% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Struktur perekonomian Kota Makassar pada tahun 2008 didominasi oleh 4 sektor yang masing-masing kontribusi terhadap pembentukan PDRB yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran (28,44%), sektor industri pengolahan (23,13 %), sektor angkutan dan komunikasi (15,78%) serta sektor jasa-jasa (11,59%).

Masalah kebersihan juga menjadi prioritas utama. Sampah yang sebelumnya menjadi masalah pelik Makassar, sudah bisa diatasi dengan berbagai terobosan dalam bidang kebersihan dengan program Makassar Bersih.

Dalam meningkatkan peningkatan PAD Kota Makassar, pariwisata menjadi leadingnya untuk itu dalam menyambut HUT-nya ke 403 pada tangal 9 Nopember akan mencanangkan program "VISIT MAKASSAR 2011" sebagai momentum kebangkitan pariwisata Kota Makassar.

Visit Makassar 2011 merupakan salah satu langkah upaya promosi yang dipandang sangat strategis untuk lebih meningkatkan pencitraan Kota Makassar sebagai 'a new travel destination' atau daerah tujuan pariwisata. Tentunya dalam pencapaian maksud dan tujuan pencanangan program Visit Makassar 2011 ditemui banyak kendala dan tantangan baik dari faktor Sumber Daya Alam maupun dari Manusianya.

Dari uraian di atas, tergambar bahwa komitmen Pemerintah Kota Makassar yang besar dan dibarengi dengan penentuan kebijakan yang tepat guna telah mampu menciptakan kondisi keamanan yang kondusif, arus lalulintas yang lancar dan terkendali, tersedianya infrastruktur yang cukup memadai, memberikan kemudahan perizinan, serta berkembangnya diversifikasi.
untuk menjadi kota dunia, Makassar harus merevitalisasi perencanaan pembangunannya

Penghargaan
1. Penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan di Sulawesi Selatan (Gubernur Provinsi Sulsel)
2. Penghargaan atas peran serta pengabdiannya dalam upaya melestarikan jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 (Jenderal Purn. TNI Surono)
3. Bhumi Bhakti Adiguna, Penghargaan atas partisipasi dan dukungan untuk menjadikan pertanahan sebagai sumber kemakmuran rakyat melalui sumbangan pemikiran, kontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan dan pengembangan infrastruktur pertanahan (Kepala Badan Pertanahan Nasional)
4. Penghargaan penanganan wilayah kumuh perkotaan (Presiden RI)
5. Penghargaan pelayanan citra pelayanan prima (Presiden RI)
6. Manggala Karya Kencana (Kepala BKKBN)
7. Penghargaan sebagai penutur Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional kategori birokrat. (PP IMABSII, Kepala Pusat Bahasa Depdiknas RI)
8. Nugra Jasadarma Pustaloka, atas peran sertanya dalam memasyarakatkan perpustakaan (Kepala Perpustakaan Nasional RI)
9. Bhakti Koperasi dan UKM (Menteri Kperasi dab Usaha Kecil Menengah RI)
10. Wahana Tata Nugraha Bidang Lalulintas dari Presiden RI.

Sumber:
http://mulyadiabdillah.blogspot.com/2009/06/makassar-menuju-kota-dunia.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&dn=20080610011407
http://www.infogue.com/viewstory/2008/05/29/makassar_menatap_kota_dunia/?url=http://aco-relawan99.blogspot.com/2008/05/makassar-menatap-kota-dunia.html
http://www.kulinet.com/baca/makassar-menuju-kota-dunia/1116/
http://www.batukar.info/komunitas/articles/mewujudkan-makassar-sebagai-kota-dunia-berlandaskan-kearifan-lokal






Selengkapnya...

Rabu, 06 Oktober 2010

Pemanfaatan KIM Sebagai Sarana Diseminasi Informasi

Drs.H.M. Rachmadi Riza
Kabid, Pemberdayaan Kelembagaan.
Dis Kominfo Makassar.

Mayarakat Informasi
Mayarakat informasi berpusat pada mayarakat inklusif, berorentasi pada penbangunan dimana orang dapat membuat, mengakses, memenfaatkan, dan berbagi informasi serta pengetahuan yang memungkinkan setiap individu,komunitas, dan mayarakat untuk mencapai potensi mereka dalam rangka mengembangkan pembangunan yang terus terpelihara dan mengembangkan kualitas hidup mereka.


Siapa itu Kelompok Informasi Masyarakat

 Masyarakat informasi berpusat pada masyarakat inklusif,berorientasi pada pembangunan dimana orang dapat membuat, mengakses, memanfaatkan, dan berbagi informasiserta pengetahuan yang memungkinkan setiap individu, komunitas, dan masyarakat untuk mencapai mereka dalam rangka mengembangkan pembangunan yang terus terpelihara dan mengembangkan kuyalitas hidup mereka.

Siapa itu Kelompok Informasi Masyarakat

* Masyarakat yg menginginkan kualitas hidupnya tergantung pada informasi.
* Prospek untuk perubahan social dan pembangunan ekonomi tergantung pada peningkatan informasi dan pemanfaatannya.
* Standar hidup, pola – pola kerja dan kesenangan, system pendidikan dan pemasaran barang – barang sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan informasi dan pengetahuan.
* Meningkatnya instensi produksi informasi dan pelayanan komunikasi yg luas melalui media.


Karakter KIM

Membahas informasi berdasarkan perkembangan :
1. Tentang apa yg terjadi dimasyarakat berhubungan dengan informasi.
2. Tentang bagaimana orang memperlakukan informasi.
3. Tentang penghargaan orang mengenai informasi.
4. Tentang manajemen system informasi berperan sangat penting.


Ada tiga komponen yg menjadi factor pendorong terjadinya masyarakat informasi :

* Dinamika informasi dan komunikasi.
* Perkembangan dalam teknologi computer.
* Perkembangan dalam teknologi komunikasi.


Transisi Masyarakat Informasi Indonesia

* Mobilitas manusia yg pergi ke Negara bermasyarakat informasi dan kembali ke Indonesia dengan membawa situasi masyarakat informasinya.
* Mobilitas capital yg membawa modal dari Negara maju ke Indonesia sehingga kita harus menggunakan situasi masyarakat informasi pemilik modal terutama penggunaan computer dan fasilitas komunikasi.


Mobilitas ilmu pengetahuan yg membawa penemuan ilmu pengetahuan baru dari Negara maju ke Indonesia sehingga kita dapat dengan mudah menerapkannya.

Faktor Penentu Pembentuk Masyarakat Informasi

* Kemajuan dalam pendidikan
* Perubahan karakteristik pola kerja
* Perubahan dalam menyebarkan pengetahuan
* Perubahan dalam cara – cara mencari pengetahuan
* Kemajuan dalam penciptaan alat – alat ( tools ) baru untuk menyebarkan dan mengakses pengetahuan baru



Peran KIM sebagai Sarana Diseminasi Informasi

* Untuk mengantisipasi terjadinya kesimpangsiuran informasi.
* Menampung sebanyak – banyaknya informasi yg akan disampaikan ke masyarakat.
* Mendekatkan jarak fisik dan jarak geografis dalam suatu masyarakat, membuat jarak jadi “mati “.
* Sebagai sarana diskusi bagi masyarakat terkait perkembangan informasi dan pengeathuan.



Terima kasih Semoga bermanfaat
Selengkapnya...