Senin, 08 Agustus 2011

Makassar 30 Tahun ke Depan

Oleh : Ardiyansah Tahir

Singapura 30 tahun yang lalu, lebih jorok dari kota Makassar. Tetapi pemerintah Singapura sangat peduli untuk mengembangkan kota mereka. Dengan melakukan penataan pantai, kanal, dan sungainya . Sementara Kota Makassar sama dengan Singapura, yakni keduanya merupakan kota tepian. Kota yang berada di pesisir pantai. Demikian pandangan pihak Bank Dunia, hal ini dikemukakan saat melakukan tele konfrensi dengan Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin di Pantai Losari, sehingga World Bank tersebut memberi kesempatan kepada Pemerintah Kota Makassar membenahi infrastruktur dalam 100 hari ke depan.

Dalam telekonferensi yang juga diikuti 10 wali kota dari Asia itu, membahas mengenai konsep pembangunan di kota masing-masing serta mengkaji kemampuan mengakselerasi proyeksi pembangunan yang dicanangkan. Khusus Kota Makassar, fokus pada konsep Makassar Water Front City,yang saat ini masih terkendala pembiayaan. Untuk mewujudkan konsep ini, Pemkot membutuhkan dana sekitar Rp2 triliun. Makassar Water Front City yaitu kota dengan kawasan wisata perairan.Program ini, salah satu tujuannya untuk menunjang Makassar sebagai kota dunia. Water front cities akan mengubah wajah Kota Makassar, di mana kawasan kanal dan dua sungai akan digunakan sebagai sarana transportasi air. Selain itu, penataan di pinggiran kanal dan sungai akan dijadikan obyek wisata yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat bersantai. "Sepanjang kanal dan sungai akan dibuat akses jalan dengan dipenuhi pepohonan hijau serta taman

Hasilnya, akan dijadikan bahan evaluasi kelayakan pengucuran anggaran bantuan pembangunan dan penataan kota. Jika dinyatakan layak, Bank Dunia bakal memberikan bantuan dana perbaikan Kota Makassar seperti yang sudah dilakukan di Singapura. Bantuan ini ditujukan agar ke depan Pemerintah Kota Makassar bisa mengeluarkan obligasi atau surat utang demi meningkatan laju investasi. Makassar merupakan kota pertama di Indonesia khususnya di kawasan Timur Indonesia yang mendapatkan bantuan. Peluang Kota Makassar dalam memperoleh pembiayaan terlihat semakin besar menyusul adanya respon Bank Dunia yang mengutus Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) untuk melakukan analisa terhadap potensi aset dan laporan keuangan Pemkot Makassar untuk selanjutnya diterbitkan rating atau pemeringkatan Pemkot Makassar.

Langkah awal, Pemkot akan membentuk tim khusus untuk perbaikan infrastruktur dan tahap perencanaan master plan yang dijadikan pedoman pembangunan kota hingga 20 tahun ke depan.

Seperti diketahui, beberapa proyek pengembangan yang dilakukan di kawasan pesisir pantai seperti pengembangan pelabuhan nusantara dan pembangunan kampus PIP di keluraha Untia sebagai pusat pendidikan tenaga pelayaran terbesar di Asia, pembanguan energi senter, pembangunan pertamina dengan penampungan gas oleh Bosowa, pengembangan pelabuhan Makassar, penataan losari, hingga pembangunan kawasan olahraga di barombong. Di samping itu, lahan yang tersedia sangat menjanjikan dikembangkan

Proteksi kawasan pesisir dari ancaman sedimentasi akibat endapan lumpur dan pasir yang berasal dari muara Sungai Tallo dan Jeneberang saat ini sudah sangat mendesak dilakukan. Makassar memiliki garis pantai sepanjang 35 kilometer yang terbentang dari Barombong hingga Biringkanaya.

Warga Kota Makassar patut berbangga.Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin menjadi satu-satunya kepala daerah di Indonesia yang mendapat kesempatan melakukan telekonferensi dengan pejabat Bank Dunia dari Anjungan Pantai Losari

Benahi Kanal dan Sungai

Seusai melakukan pertemuan dengan World Summit Cities di Singapura, pada 5 Juni lalu di Balaikota, Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengemukakan kepada media, bahwa100 hari ini merupakan tahap perencanaan, sekaligus bahan evaluasi bagi Bank Dunia sebelum mengucurkan dana untuk pembangunan infrastruktur. Menurut Walikota, dalam 100 hari ke depan, pihaknya memprioritaskan pengerukan sedimentasi kanal dan sungai. Sebab pengembangan pesisir pantai sulit dilakukan sepanjang kondisi kanal dan sungai masih seperti sekarang.
Karena itu, guna mempercepat perbaikan sungai dan kanal, Walikota berharap bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum, berupa peralatan pengeruk sedimen. “Dalam 100 hari ke depan, kami akan melakukan pembenahan kanal dan sungai di Makassar. Ada sekitar 14 kilometer kanal yang ingin kami dibenahi,
serta dua sungai, yaitu Sungai Jeneberang dan Tallo.

Selama 100 hari itu diharapkan ada perubahan signifikan, khususnya kesadaran warga yang peduli tentang lingkungan sekitarnya. Selain itu,dilakukan sosialisasi lingkungan, membentuk tim peduli lingkungan di setiap kelurahan yang berdekatan dengan jaringan kanal, serta evaluasi dan penghargaan bagi kelurahan yang mampu mengubah pola hidup bersih di lingkungannya .Apalagi, tim yang dibentuk melibatkan semua SKPD dan stakeholder serta masyarakat. Ilham yang pada kesempatan itu didampingi sejumlah pejabat Pemkot, juga mengakui bahwa target yang dibebankan Bank Dunia merupakan tantangan namun hal itu adalah sesuatu yang baik, Alasannya, jika dalam 100 hari ini berhasil, Bank Dunia akan memberikan bantuan dana untuk perbaikan infrastruktur di Kota Makassar. Banyak sumber pembiayaan kalau program awal ini sukses.

Kita harus belajar dari Singapura yang mampu mengubah kota mereka.Tentu waktu yang dibutuhkan tidak satu atau dua tahun.Di harapkan dalam 30 tahun ke depan, Makassar bisa menyamai Singapura. Mengenai evaluasi tim, Makassar diberi waktu hingga 9 November 2011 oleh Bank Dunia untuk membuktikan keseriusannya melakukan pembangunan, yang juga bertepatan pada ulang tahun Kota Makassar tim penilai dari beberapa negara akan datang ke Makassar untuk melihat perubahan 100 hari itu. Hasil tersebut yang akan dievaluasi tim penilai dari beberapa negara.

Untuk mencapai adanya perubahan yang mendasar, berharap dengan target 100 hari tersebut, diharapkan mampu memberikan perubahan pola perilaku yang baik, terutama kesadaran bagi warga yang tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat, termasuk di kanal dan sungai.

Apalagi, Makassar punya potensi yang besar dalam pembenahan. Ini ditandai dari pengakuan Bank Dunia sebagai sebuah kota tepian yang baik dikembangkan.Di samping itu, lahan yang tersedia sangat menjanjikan dikembangkan. Singapura 30 tahun lalu jauh lebih jorok ketimbang Makassar, tapi mereka mengembangkan kota mereka dengan baik (dari)

Sumber :

http://www.makassarterkini.com/index.php?option=com_content&view=article&id=25

http://www.batukar.info/news/kawasan-wisata-perairan-makassar-butuh-rp-5-triliun

Selengkapnya...