Minggu, 10 April 2011

KOTA MAKASSAR MENANTI ADIPURA

Oleh : Antonius

Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Didalam sejarahnya, Trofi Adipura bermula dari gagasan Presiden Soeharto untuk memberikan penghargaan kepada kota-kota yang dinilai berhasil memelihara kebersihan kota. Ini merupakan bentuk penghargaan kepada satuan daerah (khusus kota) yang kedua, karena sebelumnya telah ada bentuk penghargaan negara kepada satuan daerah (Provinsi/Daerah Tingkat I dan Kabupaten/Kota/Daerah Tingkat II) yang sukses dibidang pembangunan berupa Tunggul (Panji) Parasamya Purna Karya Nugraha. Namun dalam perkembangannga, tradisi pemberian penghargaan negara kepada satuan daerah yang masih bertahan hingga saat ini hanya Adipura.
Piala Adipura merupakan tropi yang setiap tahun diberikan kepada kota terbersih yang diberikan kepada pemerintah kabupaten/kota. Piala diberikan langsung oleh Presiden RI pada Hari Lingkungan Hidup 5 Juni
Sebagai penghargaan negara, penganugerahan Adipura yang dimulai tahun 1986 memang menjadi sangat bergengsi. Soalnya untuk mendapatkan penghargaan ini ada sejumlah kriteria yang mesti dipenuhi, sehingga tidak semua kota dapat memenuhi kriteria tersebut. Penerapan kriteria itu sebenarnya untuk memotivasi aparat pemerintah dan masyarakat untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi kebersihan lingkungan masing-masing.



Seiring dengan perjalanan waktu, penghargaan Adipura pun mengalami pengembangan, yakni dibagi dalam beberapa kategori/tingkatan. Yang paling tinggi tentu Adipura Emas, atau Adipura Kencana yang diberikan kepada kota yang minimal dalam 4 tahun berturut-turut berhasil mempertahankan Adipura. Atau bisa juga diberikan bagi kota yang mempertahankan penghargaan Adipura yang diperolehnya sebanyak lebih dari lima kali. Dengan kata lain, untuk mendapatkan penghargaan Adipura tidak mudah. Sebagai instrumen untuk merangsang pemerintah dan warga kota lebih peduli pada lingkungan maka bagi kota yang dianggap sukses dalam mengelola kebersihan kota tetapi belum memenuhi kriteria yang ditentukan diberikan sertifikat atau piagam Adipura seperti yang diterima Kota Makassar pada tahun 2010 lalu.
Pemberian penghargaan Adipura sempat terhenti pelaksanaannya pada tahun 1999. Namun, sejak tahun 2005, pemberian penghargaan tersebut kembali dihidupkan untuk meningkatkan semangat pemerintah daerah dalam memelihara dan mengelola lingkungannya. Untuk kota Makassar sendiri sudah 13 tahun mengikuti kegiatan ini dan belum pernah mendapat juara , semoga di 2011 Kota Makassar berhasil meraihnya.
Peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu:
• Kota Metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa)
• Kota Besar (500.001 - 1.000.000 jiwa)
• Kota Sedang (100.001 - 500.000 jiwa)
• Kota Kecil (sampai dengan 100.000 jiwa)
Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu.
Dalam lima tahun pertama, program adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi "Kota Bersih dan Teduh"
Kriteria Adipura terdiri dari 2 indikator pokok:
• Indikator kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota
• Indikator pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap
Tahun 2011, Kota Makassar berharap mendapat Piala Adipura berbagai kegiatan dilaksanakan dalam mendukung Pemerintah Kota Makassar mendapatkan Piala Adipura salah satunya mengadakan kegiatan peduli pasar tradisional, kegiatan ini dilaksanakan karena pasar tradisional selalu mendapatkan point terendah dalam penilaian.oleh tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Bersih-bersih pasar tradisional bukan hanya dilakukan dibagian depannya saja tetapi, tetapi dilakukan disemua tempat baik di dalam pasar, saluran drainase, serta taman yang ada disekitar pasar. Dalam kegiatan ini semua elemen terlibat baik itu masyarakat sekitar, pengguna pasar dan keterlibatan TNI – Polri yang bersinergi dengan Pemkot guna membersihkan pasar tradisional. Selain itu para pejabat juga mempertaruhkan jabatannya seperti Kepala Pasar, Lurah dan Camat dalam menjaga kebersihan lingungannya.
Kesadaran dari masyarakat Kota Makassar yang menjadi utama dalam meraih Piala Adipura, masyarakat harus merubah pola pikir untuk selalu hidup sehat dan bersih. Masih banyak warga Kota Masyarakat yang belum menyadari pentingnya kebersihan itu dengan membuang sampah tidak pada tempat dimana terkadang mereka membuang sampah dijalanan, selokan, sungai atau laut. Saat musim kemarau mungkin belum terasa akibatnya tetapi disaat musim hujan barulah terlihat akibatnya dimana, air selokan tidak mengalir, sehingga mengakibatkan banjir. Terkadang pula kita mendapatnya sampah kiriman yang tidak tahu asalnya dari mana.
Jika sudah terjadi musibah banjir ataupun air tergenang selalu pemerintah yang disalahkan, padahal menjaga kebersihan lingkungan bukan semua tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab semua elemen masyarakat dan dibantu oleh pemerintah dengan memfasilitasi keinginan dari masyarakat.
Merubah pola pikir masyarakat memang sulit karena sudah menjadi kebiasaan (budaya) tetapi disinilah peran fasilitator lingkungan bekerja bagaimana merubah mind set masyarakat yang tadinya cuek dan akhirnya mau berubah dengan keikut sertaanya secara langsung. Hal ini sudah terbukti dengan masuknya Kelurahan Cambayya yang dulunya jorok sekarang menjadi Kelurahan terbersih seKota Makassar hasil penilaian Kementerian Lingkungan Hidup.
Selain sampah, penghijauan juga menjadi target utama penilaian, bagaimana masyarakat khususnya warga Kota Makassar menata lingkunganya dengan cantik, dengan memanfaatkan barang-barang bekas sehingga terjadi daur ulang sampah. Misalnya saja dengan menanam kembang di bekas botol air mineral dan masih banyak lainnya, karena salah satu tujuan dengan diadakannya lomba ini adalah untuk menurunkan tingkat polusi dari limbah domestik, merealisasikan kesehatan lingkungan, dan merealisasikan budaya bersih lingkungan.
Semoga harapan Kota Makasssar Tahun 2011 bisa terwujud dengan meraih piala adipura, bukan hanya sertifikat saja mari kita saling bersinergi antara pemerintah kota dengan masyarakat agar terwujudkan kota yang bersih dan hijau untuk menciptakan Makassar Kota Dunia dalam Kearifan Lokal.
Sumber:
http://wartapedia.com/lingkungan/konservasi/2453-adipura-pemkot-makasar-gelar-kegiatan-peduli-pasar-tradisional.html
http://www.suaraakarrumput.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1606&catid=29&Itemid=37
http://id.wikipedia.org/wiki/Adipura
http://www.apeksi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1017:pialaadipurajaditarget2011&catid=95:penghargaandanaward&Itemid=144


Selengkapnya...