Senin, 11 Oktober 2010

Makassar Kota Dunia dalam Kearifan Lokal

Oleh : Hendra.S

KOTA Makassar yang juga dikenal dengan Kota Anging Mammiri memiliki luas wilayah 175,77 km2 yang terbagi kedalam 14 kecamatan dan 143 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.371.904 jiwa di malam hari dan hampir 1,6 juta jiwa di siang hari. Kota Makassar Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan secara geografis berada di tengah-tengah kepulauan nusantara atau Center Point of Indonesian dan memiliki posisi strategis sebagai pusat pengembangan, distribusi barang/ jasa dan ruang keluarga atau "Living Room" Kawasan Timur Indonesia. Dalam kurun 3 tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang berkunjung di Kota Makassar mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan rata-rata 30% tiap tahunnya, hal ini mempertegas posisi Makassar sebagai Kota Destinasi Unggulan Pariwisata dan Kota Penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibitions) Indonesia.

PADA abad XVI lalu, Makassar di mata dunia sudah tidak asing lagi.Kala itu,kota yang dijuluki Anging Mammiri ini dikenal sebagai pusat bandar niaga. Kehadiran Bandar Niaga Makassar yang berada di muara Sungai Tallo dan Jeneberang yang tak jauh dari Benteng Somba Opu itulah yang menjadi pusat transaksi dalam dunia perdagangan maritim.

Transaksi perdagangan ‘dilaut bebas’ di zaman kerajaan itu pun tersebut terus menggeliat.Alhasil, para pedagang dari berbagai di bumi ini memilih menetap di kota Makassar. Keanekaragaman penduduk baik lokal dan non lokal saling bersinergi. Data menyebutkan, jumlah penduduk Makassar kala itu sudah memiliki 100.000 jiwa sedangkan Kota Amsterdam Negara Belanda hanya berpenduduk 20.000 jiwa.



Kota Makassar pun dicap sebagai sebagai salah satu kota dari empat kota terpenting di Asia, yakni Ayyutia yang berada di Thailand, Malacca di Malaysia), dan Batavia (Jakarta) yang berada di Indonesia. “Ada sekitar 26 negara yang memilih tinggal di Makassar untuk berdagang diantaranya Portugis, China,Turki, Spanyol, dan India.

Dalam perjalanan sejarah puncak peradaban dunia, pada abad tersebut Makassar telah membuktikan pernah menjadi 20 kota terkemuka di dunia. Kunci sejarah puncak kejayaan Kota Makassar dalam peradaban dunia tak lepas dari jalinan hubungan internasional, kawasan pasar bebas, dan pusat penyebaran Islam.

Melihat Makassar lima tahun lalu, dengan Makassar yang ada sekarang, pasti akan jauh berbeda. Infrastruktur kota yang lebih maju dan lengkap, menegaskan arah Makassar menuju kota megapolitan semakin kentara. Infrastruktur jalan yang makin lengkap dengan berbagai pembangunan jalan lingkar, fly over dan perluasan jalan tol serta pelebaran jalan makin menegaskan kesiapan Makassar dalam menyongsong predikat sebagai kota utama di Indonesia. Gedung-gedung pencakar langit yang menembus cakrawala Makassar, juga mengaskan bahwa Makassar benar-benar tengah bersiap tinggal landas menuju megapolitan yang sebenarnya.
Untuk mengakselerasi pembangunan Kota Makassar maka Pemerintah Kota Makassar terus melakukan pembenahan beberapa infrastruktur antara lain peningkatan prasarana jalan berupa pembangunan Fly Over dan pelebaran jalan, Revitalisasi Karebosi dan Pantai Losari serta rencana pembangunan Centre Point of Indonesia dan masjid terapung dengan nama “Masjid 99 Almakazzary” yang sementara pembangunannya di anjungan Pantai Losari. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan penunjang yang saling bersinergi dalam suatu sistem ruang yang solid, bersama dengan pemerintah propinsi telah membangunan Celebes Convention Centre atau Triple C yang berfungsi sebagai tempat konferensi, pameran, maupun kontak bisnis yang berskala nasional dan internasional dilaksanakan di tempat ini, kesemua pembangunan itulah yang mendukung Makassar menjadi Kota Dunia.

Semua pembangunan yang dilakukan berlandaskan kearifan lokal dengan tidak mencabut sejarah Makassar, nilai-nilai luhur yang ada, atau tak menghilangkan jati diri Makassar. Inilah yang disebut dengan pembangunan berkarakter tiga dimensi dalam artian proses pembangunan dilakukan oleh orang yang tahu dengan dengan kondisi yang ada dan melibatkan sumber daya manusia lokal.

Pembangunan ekonomi Kota Makassar telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dilihat dari beberapa indikator ekonomi makro terutama dari Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi teah mencapai 8,17% pada tahun 2008, sedangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 8,44% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Struktur perekonomian Kota Makassar pada tahun 2008 didominasi oleh 4 sektor yang masing-masing kontribusi terhadap pembentukan PDRB yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran (28,44%), sektor industri pengolahan (23,13 %), sektor angkutan dan komunikasi (15,78%) serta sektor jasa-jasa (11,59%).

Masalah kebersihan juga menjadi prioritas utama. Sampah yang sebelumnya menjadi masalah pelik Makassar, sudah bisa diatasi dengan berbagai terobosan dalam bidang kebersihan dengan program Makassar Bersih.

Dalam meningkatkan peningkatan PAD Kota Makassar, pariwisata menjadi leadingnya untuk itu dalam menyambut HUT-nya ke 403 pada tangal 9 Nopember akan mencanangkan program "VISIT MAKASSAR 2011" sebagai momentum kebangkitan pariwisata Kota Makassar.

Visit Makassar 2011 merupakan salah satu langkah upaya promosi yang dipandang sangat strategis untuk lebih meningkatkan pencitraan Kota Makassar sebagai 'a new travel destination' atau daerah tujuan pariwisata. Tentunya dalam pencapaian maksud dan tujuan pencanangan program Visit Makassar 2011 ditemui banyak kendala dan tantangan baik dari faktor Sumber Daya Alam maupun dari Manusianya.

Dari uraian di atas, tergambar bahwa komitmen Pemerintah Kota Makassar yang besar dan dibarengi dengan penentuan kebijakan yang tepat guna telah mampu menciptakan kondisi keamanan yang kondusif, arus lalulintas yang lancar dan terkendali, tersedianya infrastruktur yang cukup memadai, memberikan kemudahan perizinan, serta berkembangnya diversifikasi.
untuk menjadi kota dunia, Makassar harus merevitalisasi perencanaan pembangunannya

Penghargaan
1. Penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan di Sulawesi Selatan (Gubernur Provinsi Sulsel)
2. Penghargaan atas peran serta pengabdiannya dalam upaya melestarikan jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 (Jenderal Purn. TNI Surono)
3. Bhumi Bhakti Adiguna, Penghargaan atas partisipasi dan dukungan untuk menjadikan pertanahan sebagai sumber kemakmuran rakyat melalui sumbangan pemikiran, kontribusi dalam meningkatkan mutu pelayanan dan pengembangan infrastruktur pertanahan (Kepala Badan Pertanahan Nasional)
4. Penghargaan penanganan wilayah kumuh perkotaan (Presiden RI)
5. Penghargaan pelayanan citra pelayanan prima (Presiden RI)
6. Manggala Karya Kencana (Kepala BKKBN)
7. Penghargaan sebagai penutur Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional kategori birokrat. (PP IMABSII, Kepala Pusat Bahasa Depdiknas RI)
8. Nugra Jasadarma Pustaloka, atas peran sertanya dalam memasyarakatkan perpustakaan (Kepala Perpustakaan Nasional RI)
9. Bhakti Koperasi dan UKM (Menteri Kperasi dab Usaha Kecil Menengah RI)
10. Wahana Tata Nugraha Bidang Lalulintas dari Presiden RI.

Sumber:
http://mulyadiabdillah.blogspot.com/2009/06/makassar-menuju-kota-dunia.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&dn=20080610011407
http://www.infogue.com/viewstory/2008/05/29/makassar_menatap_kota_dunia/?url=http://aco-relawan99.blogspot.com/2008/05/makassar-menatap-kota-dunia.html
http://www.kulinet.com/baca/makassar-menuju-kota-dunia/1116/
http://www.batukar.info/komunitas/articles/mewujudkan-makassar-sebagai-kota-dunia-berlandaskan-kearifan-lokal






Tidak ada komentar:

Posting Komentar