Senin, 23 Mei 2011

PERAN PEMUDA DALAM MEWUJUDKAN MAKASSAR SEBAGAI KOTA DUNIA

Oleh : Marwaty, S.Sos

”Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia,” inilah sebuah ungkapan yang pernah dilantunkan sang orator ulung yang pernah di kenal dunia, sekaligus presiden perdana yang pernah memimpin Indonesia, ketika ia menyanjung betapa pentingnya keberadaan sebuah komunitas pemuda dalam suatu bangsa dan negara, dalam sejaran Indonesia dari prolog sampai epilog kemerdekaan, pemuda memiliki peranan luar biasa sebagai “avant garde” (ujung tombak) perubahan. Tonggak kebangkitan lahirnya kesadaran “berbangsa”, peran tersebut dapat dilihat sejak para pemuda membuat “komunike politik kebangsaan” 28 Oktober 1928. “Satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa”.

Berbagai hal menyangkut perubahan dan pembangunan, selalu dikaitkan dengan adanya campur tangan peranan pemuda. Sejarah membuktikan itu, di berbagai belahan dunia perubahan sosial politik menempatkan pemuda di garda depan. Peranannya menyeluruh, tak hanya menjadi seperti mata air, tapi juga hulu, hilir sampai muara. Bahkan pemuda sebagai air atau sumber energi perubahan. Tak tanggung-tanggung pemimipin besar seperti Bung Karno (Presiden RI Pertama) mengungkapkan kata-kata pengobar semangat “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia,” yang disampaikan dalam pidato kenegaran di masa jayanya. Dalam pikirannya pemuda digambarkan sosok unggul, pilihan, bergairah, bergelegak dan bergelora secara fisik, psikis, intelektual, serta yang terpenting sikapnya. Pemuda sosok superior, progresif, revolusioner dengan api berkobar-kobar, dan bara spirit yang menyala-nyala.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesian, pemdua selalu menempati peran yang sangat strategis dari setiap peristiwa penting yang terjadi. Bahkan dapat dikatakan bahwa pemuda menjadi tulang punggung dari keutuhan perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang ketika itu. Peran tersebut juga tetap disandang oleh pemuda Indonesia hingga kini, selain sebagai pengontrol independen terhadap segala kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan penguasa, pemuda Indonesia juga secara aktif melakukan kritik, hingga mengganti pemerintahan apabila pemerintahan tersebut tidak lagi berihak ke masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada kasus jatuhnya pemerintahan Soekarno oleh gerakan pemuda, yang tergabung dalam kesatuan-kesatuan aksi mahasiswa dan pemuda tahun 1966. Hal yang sama juga dilakukan oleh pemuda dalam menumbangkan pemerintahan Soeharto 32 tahun kemudian. Peran yang disandang pemuda Indonesia sebagai agen perubahan (Agent of Change) dan agen kontrol sosial (Agent of Social Control) hingga saat ini masih sangat efektif dalam memposisikan peran pemuda Indonesia.

Era reformasi yang bergulir sejak tahun 1988 (di mana pemuda juga punya peran luar biasa), banyak orang kecewa. Reformasi tidak jadi katalisator proses pencerahan kehidupan berbangsa dan bernegara, malah sebaliknya. Sekarang pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok social, sehigga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini. Peranan pemuda dalam kegiatan sosial itu sangat dibutuhkan untuk mengisi pembangunan dengan menciptakan kewirausahaan dalam pembangunan dan meningkatkan pengetahuan tentang ilmu dan teknologi serta menumbuh kembangkan jiwa kepeloporan, daya pikir, inovasi, kreativitas dan kewiraushaan pemuda dalam rangka mempersiapkan pemimpin masa depan berkualitas.

Kita menginginkan gerakan pemuda ke depan nanti adalah gerakan yang profesional dengan didasari pada keimanan dan ketaqwaan dalam arti menjauhi segala bentuk yang dilarang agama serta aturan yang berlaku di negara ini.

Generasi Muda sebagai pewaris, penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber insani bagi pembangunan nasional, ibarat mata rantai yang tergerai panjang, posisi generasi muda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa, pemuda berperan sebagai pelestari nilai budaya, kejuangan, pelopor dan perintis pembaruan melalui karsa, karya dan dedikasI. Selain itu pemuda juga mempunyai peran dalam menggerakkan pembangunan sekaligus menjadi pelaku aktif dalam proses pembangunan nasional serta berperan dalam memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Menuju Kota Dunia?

Salah satu pergeseran yang paling mendasar dalam pembangunan Perkotaan dewasa ini adalah makin berkurangnya intervensi pemerintah terhadap bekerjanya mekanisme pasar. Kenyataan ini menjadi sebuah Trend Global yang dialami oleh seluruh Negara di Dunia. Termasuk Indonesia dan Pemerintah Kota Makassar sekalipun, akan merasakan dampaknya.

Adalah Fenomena Regionalisme Ekonomi yang populis tersebut, juga merupakan main stream bagi segenap pemimpin pemerintah dan pelaku bisnis dalam mempersiapkan infrastruktur pembangunan bagi kemudahan bisnis internasional. Hal ini menandakan bahwa Bottom line globalisasi adalah persaingan dan persekutuan (competition and cooperation), yang kadar kualitasnya bertaraf internasional.

Bagi Pemuda, Kota Makassar kita punya komitmen dan kewajiban untuk mengawal Respon atas kenyataan tersebut diatas, menuju suatu tatanan Kota Dunia yang harus diwujudkan melalui pengawalan berbagai produk regulasi institusional yang berwawasan masa depan (Futureistik), melalui pendekatan de-regulasi maupun de-birokratisasi untuk menunjang kemudahan proses bekrjanya para pelaku bisnis internasional dalam sebuah kawasa yang disebut “West Makassar Integrated Business Community”. Yaitu sebuah kawasan bisnis yang didalamnya semua agen, atau pelaku, terintegrasi dalam satu kesatuan dengan tujuan untuk memajukan Kota Makassar. Pertanyaannya adalah dimana peran Pemuda Makassar?

Pemuda Makassar pada prinsipnya, melihat bahwa kemajuan yang dicapai pemerintah Kota Makassar adalah bagian dari persiapan dini dalam membangun kejayaan melalui pusat pertumbuhan (Growth Pole) yang dapat dilihat dari dua sisi. Yang pertama; secara Fungsional dan kedua; secara Geografis.

Secara Fungsional, kota Dunia adalah upaya mengembalikan kejayaan seperti yang dilakukan pendahuluan kita dan secara Geografis, rencana tersebut akan menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik yang secara otomatis meningkatkan, kegiatan ekonomi masyarakat, tanpa mengingkari hakikat pluralitas masyarakat Kota Makassar, dalam hal ini adalah ciri dan karakter yang menjadi icon kota dunia.

Dalam pendekatan sosiologis, Pemuda Makassar dapat dilihat dari 4 sisi yang bersenyawa dalam bingksi kejayaan yakni, Pemuda Makassar dilihat dari sisi fakta, factor, fungsi, dan peran. Tanpa membanggakan kejayaan historis pun, pemuda Makassar telah menjadi bagian terpenting dalam dinamika pembangunan Kota Makassar, persoalannya adalah bagaimana mengurangi hegemoni pemerintah dalam masalah-masalah pembangunan kepemudaan, guna mewujudkan sebuah hubungan partis

Ini menjadi penting, karena telah menjadi kebiasaan umum, bahwa partisipasi, hanya pada tingkat memanfaatkan hasil yang ada. Dan kurang telibatnya kelembagaan pemuda dalam merumuskan perencanaan tersebut. Karena akan berdampak pada hambatan sosial politik jika bangunan komunikasi baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya mengalami distorsi.

Banyak peran strategis yang dilakukan pemuda, akan tetapi peran tersebut diposisikan bukan sebagai peran pemuda, ini kenyataan yang tanpa disadari oleh kita semua. Karena ketika pemuda berada pada puncak strategis, maka posisi pemuda tidak dinyatakan dalam sebuah vonis aksiomatik ilmiah, bahwa itulah kesuksesan kaum muda. Munculnya tokoh atau orang sukses di dunia, tanpa labelisasi vonis yang kita maksudkan dalam diskusi kita hari ini.

Pemuda sebagai ujung tombak yang menjelma menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya sebuah bangsa harus senantiasa siap untuk selalu berkiprah dan memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan Negara kita. Sebagai mana yang telah diharapkan oleh proklamator tanah negeri ini. Dengan harapan mudah-mudahan pemuda pemudi dan generasi penerus harapan bangsa, dapat menjelma menjadi soekarno-soekarno masa depan, yang senantiasa menjadi motor pergerakkan kemajuan bangsa.

Semangat kepemudaan adalah semangat berkarya untuk bangsa. Semangat untuk memahami krisis yang melanda negeri ini, semangat untuk mau merelakan diri terlibat dalam pencarian solusi sesuai dengan kapasitas diri, serta semangat untuk penuh konsisten dalam mewujudkan mimpi.

Pemuda Makassar ditantang untuk selalu berpikir global guna mewujudkan Makassar menuju kota dunia, kejayaan Makassar dimasa lalu tidak akan bisa diraih kembali dimasa ini jika pemuda tidak mengambil peran strategis

http://blogsaep.wordpress.com/2010/01/13/pemuda-adalah-ujung-tombak-bangsa/

http://rumahbelajaritb.wordpress.com/2008/11/19/pemuda-adalah-semangat-untuk-berkarya/

http://www.seruu.com/index.php/2011020940083/kota/makassar-seruu/wakil-walikota-tantang-pemuda-makassar-berfikir-global-40083/menu-id-755.html

makalah M.A. RACHMAN (Sekretaris DPD KNPI KOTA MAKASSAR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar