Senin, 19 November 2012

Mengurangi Kesenjangan Digital Melalui Pemanfaatan M-PLIK

Oleh: Nur Aisyah Afiqa, S Sos Indonesia masih menghadapi kesenjangan digital antara pusat dan daerah, kesenjangan itu bisa dilihat dari masih minimnya infrastruktur informasi dan komunikasi di wilayah timur Indonesia, kondisi geografis negeri ini yang berupa kepulauan. Kondisi itu menyebabkan akses informasi belum mampu menjangkau seluruh wilayah kepulauan.selain itu saat ini layanan informasi di Indonesia juga masih lemah dan minimnya informasi yang bersifat edukatif dengan banyaknya tayangan yang belum mencerdaskan. Selain itu, saat ini layanan informasi di Indonesia juga masih lemah dan minimnya informasi yang bersifat edukatif dengan banyaknya tayangan yang belum mencerdaskan. Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan adalah salah satu program Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mewujudkan “Desa Pintar” di seluruh wilayah Indonesia yang digarap oleh Telkom dan Kominfo. MPLIK sendiri merupakan bentuk kepedulian Telkom terhadap pembangunan di Indonesia dalam melakukan penetrasi Internet di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Kawasan Barat Indonesia (KBI) di setiap kecamatan kepulauan terpencil. Penyediaan perangkat MPLIK dilgelar oleh empat perusahaan pemenang tender sejak Maret 2010 lalu. Keempat perusahaan itu antara lain, PT Telkom, PT Jastrindo Dinamika, PT Sarana Insan Muda Selaras, dan PT Aplikanusa Lintasarta. Sementara itu, Telkom memenangkan tender terbesar, yakni 60 persen dari proyek MPLIK. Integritas Nasional penanganan untuk memberikan pelayanan publik salah satunya dengan menyediakan layanan internet melalui MPLIK.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) mendukung Pemerintah mempersempit kesenjangan digital melalui pemerataan informasi dan penyediaan akses teknologi informasi dan komunikasi di seluruh Indonesia. Menurut Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Eddy Kurnia, Telkom menyadari bahwa akses terhadap informasi merupakan prasyarat bagi percepatan pembangunan di Indonesia. M-PLIK merupakan program Universal Service Obligation (USO) Pusat Layanan Internet Kecamatan hasil sinergi antara Telkom dengan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. M-PLIK merupakan program yang bernilai strategis di bidang telekomunikasi yang bertujuan mempercepat akselerasi pembangunan daerah-daerah tertinggal di Indonesia. MPLIK termasuk dalam Kajian Efektifitas Program Pendampingan Pemanfaatan Layanan KPU/USO Program KPU (Kewajiban Pelayanan Universal) atau USO (Universal Service Obligation) adalah program pemerintah yang dilaksanakan oleh Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informasi (BP3TI) Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementrian (Kominfo). Program tersebut bertujuan mempercepat pemerataan akses telekomunikasi dan informasi untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan tidak layak secara ekonomi yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat. Yang bekerjasama dengan Telkom Speedy melalui Indonesian Connected. Dijelaskan pula bahwa penetrasi Internet di Indonesia saat ini masih sekitar 20 persen dari total penduduk. Artinya, saat ini masyarakat yang aware terhadap internet baru mencapai 40 juta pengakses. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan oleh pemerintah. Salah satu upayanya, yaitu dengan menyediakan akses di setiap kecamatan, melalui program PLIK dan MPLIK. Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan secara bertahap sebanyak 1907 unit ke pelosok daerah tertinggal sebagai langkah percepatan peningkatan keterjangkauan pemerataan layanan internet di masyarakat terpencil dan untuk mendorong perubahan pada daerah setempat, mencerdaskan warga dan kesejahteraan masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadikan seluruh desa di Indonesia menjadi “Desa Pinter” melalui pemanfaatan teknologi informasi yang berkembang begitu pesat sehingga kelak masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Pelosok dapat menikmati manfaat dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi . Adapun Manfaat MPLIK diantaranya : • Membuka wawasan Masyarakat dalam melihat dunia khususnya melalui internet • Meningkatkan percepatan layanan bidang masyarakat misalnya pembuatan KTP /KK secara elektronik , pembayaran PLN online dll • Melakukan penyuluhan dan pelatihan masyarakat secara interaktif dengan video • Mengurangi kesenjangan digital. MPLIK diharapkan menjadi salah satu sarana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi agar tercipta homogenitas pengetahuan. Hal ini tentunya sesuai dengan UU No. 36 tentang Telekomunikasi. Jadi dengan adanya MPLIK ini, ”akses menuju dunia” versi masyarakat desa mulai berjalan. Jika program ini bisa terlaksana dengan baik maka dampak yang dapat dirasakan adalah kesamaan pengetahuan dan persepsi tanpa mempedulikan letak geografis penduduk Indonesia melalui pemanfaatan 1.907 Mobile PLIK di daerah-daerah di seluruh Indonesia yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.. Untuk itu kehadiran MPLIK hingga ke desa-desa diharapkan dapat menghubungkan masyarakat pedesaan dengan wilayah lainnya baik dalam negeri maupun negeri lainnya, bukan itu saja tetapi melalui MPLK, masyarakat dapat banyak belajar akan pemanfaatan teknologi informasi tersebut. MPLIK diharapkan menjadi salah satu sarana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi agar tercipta homogenitas pengetahuan. Hal ini tentunya sesuai dengan UU No. 36 tentang Telekomunikasi. Jadi dengan adanya MPLIK ini, ”akses menuju dunia” versi masyarakat desa mulai berjalan. Jika program ini bisa terlaksana dengan baik maka dampak yang dapat dirasakan adalah kesamaan pengetahuan dan persepsi tanpa mempedulikan letak geografis penduduk Indonesia melalui pemanfaatan 1.907 Mobile PLIK di daerah-daerah di seluruh Indonesia yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.. Menurut Menteri KemKominfo ,Tifatul bahwa program MPLIK ini akan memberikan banyak keuntungan bagi daerah, mengurangi kesenjangan digital antara pusat dengan daerah. "Jadi ke depan kita harapkan, kemampuan siswa di daerah mengenai komputer dan internet, tidak kalah dengan orang-orang di pusat", jelasnya. Beberapa daerah yang menolak dan ada pula yang belum mengoperasikan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) itu menurut Menteri KemKominfo bahwa hanyalah disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dan setelah diberikan pemahaman maka mereka yang menolak langsung diterima dan di sebarkan ke desa-desa yang sangat membutuhkan. Kenyataan di atas menunjukkan betapa besar fungsi dan peran Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) dalam memajukan kesejahteraan dan kecerdasan bangsa hingga ke pelosok, jika peran MPLIK seperti kisah nyata tersebut di atas dapat dilakukan di seluruh daerah di Indonesia ini maka menuju masyarakat informasi tahun 2015 adalah suatu hal yang tidak mustahil akan dapat dicapai. Menuju Masyarakat Informasi itu penting dalam kondisi saat ini karena Masyarakat Informasi menghadapkan kita pada tantangan-tantangan baru dan kesempatan perkembangan-perkembangan menuju seluruh ranah dari masyarakat. Dampak dari teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi sebuah definisi sementara yang kuat, dan ini menstransformasi aktivitas ekonomi dan sosial. Kunci yang penting dari jaringan teknologi dalam masyarakat informasi adalah teknologi membantu kita untuk membuat koneksi-koneksi baru. Koneksi-koneksi dimana tantangan tradisional menerima apa yang mungkin, dan ketika hal tersebut menjadi mungkin. Perkembangan masyarakat informasi telah menjadi bagian penting untuk masyarakat informasi sebagai ekonomi kecil yang terbuka di dalam pengembangan jaringan ekonomi global, dimana pengetahuan berbasis pada inovasi yang menjadi kunci sumber dari penopang keuntungan yang kompetitif. Dengan adanya MPLIK diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat desa, dengan internet mereka dapat menjangkau dunia luar dengan mengakses situs -situs yang berguna untuk pengembangan desa dan hal itu tentunya sesuai dengan moto MPLIK : "Jangan Biarkan Yang Terpencil Semakin Terkucil." Sangat disadari betapa pentingnya untuk menjaga kelangsungan Program pengadaan MPLIK ini karena program nasional ini adalah suatu proyek besar, baik dari penganggarannya maupun tujuan proyek tersebut dan diharapkan agar proyek ini bukanlah sebuah PROYEK MERCUSUAR seperti Proyek Sebuah bandara di pulau buatan di tengah laut. Sebuah rencana lama yang selalu diangkat lagi, mengingat bandara Shiphol (dekat Amsterdam) tidak bisa diperluas lagi. Pada 1997 bentuknya direncanakan seperti pulau, 10 dan 40 kilometer di laut, yang dihubungkan dengan Schiphol lewat terowongan di bawah tanah. Masih ada proyek lain lagi. Antara lain landasan pacu mengapung, yang bisa diubah arahnya. Proyek ini tidak ada kabarnya lagi hingga kini. SUMBER 1. http://tonz94.files.wordpress.com/2010/10/masyarakat-informasi1.pdf. 2. http://harry-proklamanto.com/blog/? 3. http://gaul.solopos.com/mplik-konmuter-mobil-pintar-yang-bantu-warga. 4. http://mplik.tarakankota.go.id/media.php? 5. http://inet.detik.com/read/2012/10/06/103708/2056227/398/ 6. http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=52538 7. http://www.republika.co.id/berita/trendtek/telekomunikasi/12/08/07/m8drio-status-belum-jelas-enam-mobil-internet-nganggur 8. http://www.batampos.co.id/2012/10/08/mobil-pusat-layanan-internet-kecamatan-mangkrak/ 9. http://www.kalimantan-news.com/berita.php?idb=15125 10. http://media.kompasiana.com/new-media/2012/10/25 11. http://rodabulat.blogdetik.com/2011/06/14/daftar-propinsi-penerima-mobil-pusat-layanan-internet-kecamatan-m-plik/ 12. http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/10/24/manfaat-mplik-dan-usaha-pemerataan-jaringan-internet-498022.html 13. http://anisavitri.wordpress.com/2009/12/17/desa-definisi-asal-mula-bentuk-pola-ciri-romantikanya/ 14. http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/226271-1170911056314/3428109-1300957086614/Session3_Kominfo.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar