Rabu, 16 Oktober 2013

Mencerdaskan Generasi Bangsa Dengan Tayangan Media Penyiaran Berkualitas.

Ririn Sry Muthia, S.Sos 

Pertumbuhan industri telekomunikasi dan penyiaran di Tanah Air mengalami pertumbuhan hingga 10% atau di atas pertumbuhan perekonomian. Potensi sebesar itu harusnya memberikan semangat tayangan program berkualitas, terutama konten pada televisi mengingat 90%orang Indonesia nonton TV. 

Televisi, merupakan suatu benda yang tidak asing lagi, setiap orang pasti sudah sangat mengenal barang elektronik yang satu ini. Pada era globalisasi saat ini keberadaan televisi bukan lagi hanya menjadi kebutuhan skunder bagi masyarakat seluruh dunia melainkan sudah berubah menjadi barang yang dibutuhkan bahkan harus ada di setiap keluarga (Primer). Televisi juga memegang peran penting dalam mencerdaskan masyarakat melalui tayangan-tayangan yang berkualitas dan bisa mendidik moral dan budi pekerti yang luhur generasi muda. 

Dunia pertelevisian dan perfilman kita masih jalan di tempat. Belum ada kemajuan yang terlihat jika dibandingkan dengan Negara-negara lain yang padahal mereka masih baru kemarin sore majunya. Industri perfilman dan televisi jika dikelola dengan baik dan matang negara ini akan maju sejak dulunya. Peran media televisi sangat penting dalam membangun masyarakat dan bangsa yang cerdas. Sebab, televisi merupakan urat nadinya informasi yang sulit untuk di kontrol.

Sebagai sarana informasi tentulah jenis tayangan yang disiarkan di TV selain sebagai hiburan juga terdapat sisi positifnya sebagai penyebar berita. Acara TV berkualitas seharusnya lebih banyak disiarkan sebagai sarana edukatif dengan cara yang menyenangkan lewat menonton TV. Di Indonesia sendiri penggunaan TV yang telah menjadi kebutuhan ini, memberikan peluang besar terhadap industri penyiaran dalam menyiarkan berbagai tayangan yang layak di tonton dan berkualitas bagi masyarakat. Banyaknya tayangan yang disuguhkan kepada kita, hendaknya memberikan kesadaran untuk lebih bijak memilih acara TV yang memang sesuai kebutuhan dan berkualitas bagi keluarga, seperti berikut ini : 
• Mario Teguh dalam “Golden Ways” di Metro TV
• Andy F. Noya dalam “Kick Andy” di Metro TV
• Program “Cari Tahu” di Metro TV
• Tung Desem Waringin dalam “TDW Show” di TVRI
• Program Unggulan “Pelangi Nusantara” di TVRI
• Program Unggulan “Inspirasi” hari di DAAI TV
• Program “Leptop Si Unyil” di Trans 7
• Program “Khasanah” di Trans TV
• Program “DR OZIndonesia di Trans TV

Adapun ciri-ciri acara berkualitas tersebut diantaranya adalah: 
Acara yang bersifat edukasional Dengan menonton acara TV yang bersifat edukasional akan memberikan banyak ilmu-ilmu pengetahuan baru bagi Anda. Menonton acara ini akan merangsang perkembangan kecerdasan otak anda. Pengetahuan-pengetahuan baru akan di dapat disini, dengan menonton acara TV orang akan lebih mudah mengingat materi yang di sampaikan karena diri kita akan merasa rileks dan nyaman ketika menonton acara di TV, ini berbeda dengan di bangku sekolah karena acara di TV di kemas dalam bentuk yang berbeda dan unik yang membuat kita nyaman melihatnya. 

Acara Motivasi dan Inspirasi Mungkin sebagian dari Anda ada yang mengalami kegalauan, patah semangat, depresi karena banyak masalah dan beban yang di tanggung. Dengan menonton acara televisi yang bersifat Motivasi dan inspirasi, ini akan memberikan dorongan atau penyemangat kepada Anda. Materi yang di sampaikan bisa membuat diri Anda menjadi sadar dan terasa hidup kembali karena mendapatkan motivasi dan penyemangat untuk Anda bangkit kembali. Inspirasi juga akan di dapatkan disini. 

Berita Dengan menonton acara News atau berita , Anda akan tahu informasi-informasi baru yang sedang terjadi, ini akan menambah wawasan tentunya. Update informasi terbaru ini sangat kita butuhkan. Namun pilihlah berita-berita yang berkualitas. Jangan memilih berita-berita yang dirasa tidak berkualitas misalnya berita tawuran, perselingkuhan dsb. 

Film-film yang mendidik dan menginspirasi Ketika kita menonton sebuah film dan sejenisnya, pilihlah film-film yang berkualitas. Film yang berkualitas itu adalah film yang memberikan efek positif bagi penontonya. Seperti film tentang sejarah, teknologi, lingkungan hidup, social budaya dan sebagainya. 

Acara Olahraga Nonton TV dengan acara Olahraga misalnya sepak bola, balap motor, bola basket, badminton, dll akan sangat bermanfaat. Ketika Anda menonton acara tersebut, secara reflek mungkin anda berteriak-teriak dan bersorak-sorak untuk menyemangati dan mendukung tim favorit Anda. Kegiatan ini sangat bagus bagi cairan otak yang lelah. Selain siaran di TV, Anda juga bisa melakukanya ketika menonton pertandingan langsung di lapangan/gelanggang olahraga. 
Selain menonton, Anda juga dapat berpartisipasi langsung dalam kegiatan olahraga, selain Anda dapat bersenang-senang, Anda juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan dengan berolahraga. Itulah beberapa pilihan acara-acara televise yang kami rasa perlu di tonton. Selain berkualitas acara tersebut juga menghibur. 

Selain itu dalam sidang uji materi terhadap pasal 18 ayat 1 dan pasal 34 ayat 4 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Morissan memaparkan penggabungan atau sinergi media diperlukan untuk menghasilkan program-program yang berkualitas dan beragam. ”Munculnya sinergi media merupakan konsekuensi dari tingginya persaingan antar stasiun televisi. Sinergi ini dilakukan sebagai upaya untuk menghasilkan stasiun penyiaran televisi yang lebih produktif dan efisien,” ungkap Morissan. 

Sinergi media, justru memberikan sisi positif dalam konten-konten tayangan di televisi. Dengan adanya sinergi, konten tayangan justru akan lebih beragam atau memiliki diversity of content. ”Masing-masing stasiun televisi menayangkan program yang berbeda satu sama lain. Kesimpulannya, berkurangnya persaingan dan meningkatnya sinergi media secara kapital akan meningkatkan keragaman konten tayangan televisi,” paparnya. 

Kondisi yang terjadi saat ini, menurut Morissan, justru sudah terlalu banyak televisi nasional yang beroperasi. Padahal, kondisi persaingan yang sengit antar media bukan memberikan dampak positif namun justru sebaliknya. ”Media yang terlalu banyak, hanya akan menimbulkan persaingan ketat. Jika persaingan ini terlalu sengit justru tidak menghasilkan program yang beragam. 

Eduard Depari. Pengamat media massa ini mengemukakan khalayak justru tidak pernah mempersoalkan kepemilikan media. Persoalan yang lebih perlu mendapat perhatian adalah kualitas konten tayangan televisinya. ”Dari kaca mata pemirsa, yang jauh lebih penting adalah the song, bukan the singer. Siapapun pemiliknya, selama materi program dirasakan masyarakat memenuhi kebutuhan akan hiburan, tidak menjadi masalah. 

Selama ini KPI telah melakukan pengawasan isi siaran atas seluruh televisi yang berudara secara nasional. Sehingga setiap ada materi tayang bermasalah, KPI dapat melakukan teguran. Namun siaran yang sudah mengudara, seberapapun buruknya, tidak dapat ditarik lagi dari ruang imaji masyarakat yang menonton. Untuk itu diharapkan masyarakat agar lebih peka terhadap tayangan di televisi. “Sudah lama lembaga penyiaran berlindung di balik rating yang dengan metodenya sendiri, dinilai menunjukkan minat masyarakat”, Namun jika masyarakat melakukan tekanan melalui pressure group dengan jumlah yang masif, lembaga penyiaran tentu berpikir ulang untuk menayangkan siaran dengan mutu yang rendah. Karenanya KPI selalu membutuhkan partisipasi masyarakat untuk ikut serta mengawasi isi siaran. “Sinergi KPI dan masyarakat dalam mengontrol isi siaran ini akan membuat media penyiaran berpikir panjang jika menayangkan program siaran berkualitas buruk. 

Oleh karena itu penguatan kelembagaan KPI sebagai wakil publik yang mengatur penyiaran harus ditingkatkan. Begitu pula dengan penguatan masyarakat agar lebih melek media wajib ditingkatkan. Dengan kesadaran bermedia yang tinggi inilah kekuatan publik diharapkan dapat melakukan kontrol dan pengawasan terhadap siaran televisi. Sehingga kalau ada pelanggaran atas isi siaran maka televisi yang bersangkutan diperkarakan melalui jalur hukum, baik itu melalui hukum acara pidana maupun perdata. Hal ini dimulai dengan pengaduan dan somasi kepada pihak televisi yang tayangannya dianggap merugikan masyarakat. Bila ini tidak direspon bisa dilanjutkan pada tahapan pengaduan ke pihak yang berwajib Dengan demikian, di samping akan membuat efek jera para pengelola televisi juga semakin menegaskan bahwa negeri ini benar-benar berdiri tegak berdasar atas hukum. 

Sekarang, yang perlu diingat adalah kualitas dari tayangan televisi tersebut yang tentunya sesuai dengan undang-undang penyiaran. Dan dengan Kenyataan demikian seharusnya menjadikan kita sadar bahwa sebagai penikmat televisi kita patut berpikir kritis. Pemikiran kritis membuat kita bisa memilah mana yang memang layak tonton dan mana yang tidak. Hal ini diperlukan untuk menghindari timbulnya dampak buruk jika kita tidak secara selektif menentukan tontonan televisi yang akan kita konsumsi. Karena di satu sisi televisi memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Mendapatkan siaran TV yang berkualitas layaknya tv berlangganan ternyata tidak melulu harus mahal. Dengan bantuan parabola, pengguna pun bisa mendapatkan acara berkualitas dengan harga yang pantas. 

Sumber :
http://www.belajarkreatif.net/2012/12/tips-memilih-acara-siaran-televisi-tv.html http://techno.okezone.com/read/2012/03/13/54/592565/perlu-sinergi-media-untuk-hasilkan-tayangan-berkualitas
http://kpid.jatengprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=49&Itemid=66 http://ambassadorrahayu.wordpress.com/2012/04/17/tayangan-berkualitas-mencerdaskan-generasi-bangsa/
http://blogging.co.id/acara-tv-berkualitas http://www.suaramerdeka.com/harian/0707/04/opi03.htm http://pkstaiwan.org/tifatul-sembiring-saatnya-media-penyiaran-membuat-sejarah/

1 komentar:

  1. ya begutulah namanya juga media pasti punya bias, apalagi media tv yang kadang orientasinya mengejar reting semata, tanpa peduli sejauh mana media itu bermanfaat bagi pemirsanya.,,

    BalasHapus