Rabu, 15 September 2010

KIM MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM MENYEBARLUASAN INFORMASI

oleh : Handoko

KIM adalah suatu lembaga layanan publik yang dibentuk dan dikelola dari oleh dan untuk masyarakat yang secara khusus berorientasi pada layanan informasi dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.

Sebagai sebuah kelompok, KIM dapat dibentuk oleh paling sedikit 3 (tiga) orang. Jumlahnya dapat bertambah sesuai kebutuhan dan kemmapuan mengatur anggotanya. Supaya efektif, jumlahnya tidak lebih dari 30 orang.

KIM dapat dibentuk di perkotaan dan dapat juga di pedesaan. Anggotanya bukan hanya remaja, tetapi juga orang dewasa dan orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Jenis pekerjaan bisa pelajar, mahasiswa, pedagang, petani atau nelayan. Yang terpenting, mereka memiliki tujuan bersama, sehingga bisa bekerjasama dan saling membantu untuk mendayagunakan informasi, dalam memecahkan permasalahan mereka. Misalnya, mengatasi kesulitan dalam kehidupamn sehari-hari, atau ada tantangan baru untuk menigkatkan nilai tambah dalam aspek pengetahuan, perekonomian, pendidikan, kesehatan.



Pada zaman orde Baru, pemerintah memegang kendali dalam sistem informasi dan komunikasi nasional, sehingga informasi yang boleh atau tidak boleh disebarkan kepada masyarakat ditentukan oleh pemerintah. Kebijakan komunikasi dan informasi ditentukan demi kepentingan pemerintah semata. Pada era reformasi sekarang ini, terjadi perubahan dalam konsep pelaksanaan komunikasi dan informasi. Masyarakat menghendaki kebebasan dalam komunikasi dan informasi serta adanya trasparansi, sedangkan pemerintah diharapkan menjalankan fungsi dan peran sebagai regulator dan fasilitator. Dengan adanya peran KIM sebagai pembendung informasi dan penyaring informasi bagi masyarakat, maka informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat lapisan sudah diinterpretasikan. Sesuai dengan tuntutan zaman dalam era reformasi sekarang ini, masyarakat bebas dalam memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Bagi masyarakat pedesaan khususnya, informasi tersebut tidak secara mudah difahami maka perlu suatu wadah untuk memberikan kemudahan dalam memahami inforrnasi yang mereka dapat, yaitu melalui KIM. Banyak masyarakat yang belum mengerti tentang fungsi dan peran KIM ditengah masyarakat. Dengan demikian perlu diadakan suatu kajian tentang keberadaan Kim tersebut.

Kelompok Informasi Masyarakat yang ada di Kota Makassar dapat di kelolah dengan baik dan maksimal agar segala informasi pemerintah terakses hingga ke tingkat bawah, apalagi informasi yang menyangkut kepentingan masyarakat umum. KIM dapat berperan sebagai agen informasi dimasyarakat dan berfungsi menjembatani kepentingan pemerintah dengan masyarakat misalnya dalam mendukung Program Pemerintah Kota Makassar dalam IASMO Bebas dapat di informasikan disini melalui kegiatan ceramah dan diskusi antar kelompok sehingga semua program IASMO Bebas dari lahir hingga mati dapat di ketahui oleh masyarakat.

Sebagai informasi , jumlah KIM yang ada di Kota Makassar adalah, Tambasa Tamalanrea Jaya KIM TAMBASA, Maricaya Selatan Mamajang KIM KEMAS, Maccini Sombala Tamalate KIM JENE’BERANG, Mapala Rappocini KIM MABES, Banta-Bantaeng Rappocini KIM SEPAKAT, Tidung Rappocini KIM EMMY SAELAN, Kassi-Kassi Rappocini KIM IRMA SUTRA, Bulurokeng Biringkanaya KIM BAJI PA’MAI, Bara-Baraya Makassar KIM MERPATI, Tamamaung Panakukkang KIM MAWAR, Manggal Manggala KIM LO’MO RIANTANG, Kapasa Tamalanrea KIM BIRING ROMANG, Mapala Rappocini KIM BONTO Dg NGIRATE. Jika semua KIM di Kota Makassar di kelola dengan baik Insya Allah tidak ada lagi kebijakan maupun program Pemerintah Kota Makassar yang tidak diketahui oleh masyarakat.

KIM sebagai agen informasi tentu persentase kegiatan dan aktivitasnya lebih banyak didominasi kemampuan dalam mengakses informasi, pengelolaan informasi dan penyebaran serta pemanfaatan informasi. Namun dalam pemanfaatan informasi sesungguhnya yang bisa diharapkan tidak saja mampu mengembangkan knowladge (pengetahuan), tapi juga memperoleh suatu skill yang berdampak pada kesejahteraan. Artinya, kemampuan pengelolaan itulah sebenarnya yang secara langsung maupun tidak diharapkan juga berdampak pada aspek kesejahteraan ekonomi. Hal ini bias dilakukan dengan meningkatkan keterampilan SDM misalnya mengembangkan produk kerajinan khas daerah dan lain sebagainya.

KIM yang ada di Kota Makassar belum sedikitpun tersentuh dengan teknologi informasi diharapkan kedepan pemerintah kota bias memfasilitasi dengan baik seperti memberikan bantuan baik melalui pembinaan rutin, perangkat hardware maupun software. Pembinaan dan pelatihan rutin teknologi informasi seperti internet yang kebanyakan masih didominasi masyarakat di perkotaan. Untuk itu, terutama bagi pelaku atau anggota KIM hendaknya dapat menggunakan akses internet agar dapat mengembangkan potensi yang ada di masyarakat dengan lebih cepat dan lebih baik. Selain itu, para pelaku KIM juga harus dapat menjadi teladan dan dapat mengajari masyarakat yang masih belum akrab dengan teknologi internet. Dengan upaya tersebut, kualitas KIM dapat tampak, sehingga fungsinya dapat lebih maksimal dan berguna bagi masyarakat luas.



Sumber :
http://garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/0:17640/q/pengarang:Nurlaili%20/offset/0/limit/15
http://kominfo.jatimprov.go.id/potwatch.php?id=555

Tidak ada komentar:

Posting Komentar