Senin, 14 Februari 2011

Makassar Healty City

Oleh: Djalaluddin
Kota Makassar terus berkembang dengan pesatnya, memberikan peningkatan kehidupan kota yang lebih luas, dari fungsi kota untuk menyediakan ruang untuk beraktifitas bagi warga sampai pada peran kota memberi kemudahan untuk memperlancar segala aktifitas warganya. Kota Makassar diposisikan sebagai ruang keluarga (living room) di Kawasan Timur Indonesia. Sebagai kota metropolitan, Makassar tumbuh dan berkembang dengan ditunjang berbagai fasilitas dan sarana yang mendukung. Di kota yang berpenduduk kurang lebih sekitar 1,3 juta jiwa ini sarana hiburan dan mall berlomba hadir, hotel berbintang dan apartemen mewah dibangun, ruko-ruko dibangun di berbagai sudut kota, demikian halnya berbagai kompleks perumahan sederhana maupun mewah ikut menyemarakkan pembangunan Kota Makassar.
Dalam mewujudkan Visi Makassar Kota Dunia bukan tanpa masalah, banyak permasalahan yang harus diselesaikan dimana harus merevitalisasi perencanaan pembangunan, revitalisasi tersebut harus memperhatikan empat indikator penting, yakni arus manusia, bagaimana fungsi kota bekerja, geliat bisnis, serta organisasi yang terakomodasi dalam kehidupan perkotaan. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan lingkungan serta keharmonisan warga Kota Makassar.

Pengertian dari Kota dunia atau Kota global (juga disebut alfa kota atau pusat dunia) adalah sebuah kota yang dianggap menjadi titik simpul penting dalam sistem ekonomi global. Konsep ini berasal dari geografi dan studi perkotaan dan bersandar pada gagasan bahwa globalisasi dapat dipahami sebagai sebagian besar dibuat, difasilitasi dan diberlakukan pada lokasi-lokasi geografis strategis menurut hirarki yang penting bagi pengoperasian sistem global keuangan dan perdagangan.

Istilah world city atau kota dunia diperkenalkan oleh Patrick Geddes pada tahun 1915, sedangkan konsep kota dunia diperkenalkan oleh Departemen Geography at Loughborough University dengan asumsi bahwa globalisasi dapat didobrak dalam hubungannya dengan lokus geografis yang strategik dimana proses global diciptakan, difasilitasi dan diundangkan.

Makassar Kota Dunia didukung oleh beberapa aspek diantaranya, aspek ekonomi, politik ,budaya dan insfrastruktur.

Dilihat dari aspek ekonomi, memiliki perusahaan multinasional, juga memiliki lembaga keuangan internasional, firma hukum, konglomerat, dan bursa saham yang mempunyai pengaruh terhadap perekonomian dunia, memiliki kemampuan keuangan yang kuat, indeks pasar saham dan memiliki penyedia jasa keuangan


Dari aspek politik, kota dunia dilihat dari berpartisipasi aktif dan memiliki pengaruh dalam kegiatan internasional dan permasalahan dunia, merupakan basis organisasi tingkat dunia, misal World Bank, populasi besar, aglomerasi, demografis konstituen berdasarkan habitat, mobilitas, dan urbanisasi, kualitas standar hidup dan pengembangan kota, keberadaan komunitas ekspatriat (warga negara asing)

Dari aspek budaya, kota dunia dapat dilihat dari kesiapan untuk menjadi tuan rumah dalam even-even olahraga, misalnya Olympic Games, FIFA World Cup; kehadiran jumlah mahasiswa internasional dan kota sebagai pusat seni, media, film, televisi, musik dan dokumen-dokumen sastra. Yang termasuk dalam kategori kota ini adalah London, Toronto, Meksiko.

Selain itu, kota dunia dapat dilihat dari aspek infrastruktur, misalnya ketersediaan sistem transportasi cepat dan penerbangan internasional, pelayanan kesehatan rumah sakit dan laboratorium, perpustakaan internasional dan gedung-gedung pencakar langit seperti di Sanghai dan Hong Kong.

Apakah kota dunia sudah berarti kota sehat ?. Kota dunia belum tentu kota yang sehat. Banyak kota-kota dunia yang sukses membangun gedung-gedung bertingkat tetapi gagal menciptakan lingkungan dan perilaku yang sehat.
Apakah yang dimaksud kota sehat ?. kota sehat atau kabupaten sehat sendiri adalah suatu kondisi kota atau kabupaten yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati oleh masyarakat dan pemerintah daerahnya, yang dalam hal ini menyangkut pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten atau kota. Sedangkan maksud tatanan disini adalah sasaran yang akan dicapai oleh kota atau kabupaten tersebut sesuai dengan potensi dan permasalahan pada masing-masing kecamatan di kabupaten atau kota tersebut. Hal ini seperti yang tertuang dalam Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan nomor 34 tahun 2005 dan nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.
Trevor Hancock pada pertengahan 1980-an, yang pada mulanya mengangkat ke permukaan istilah kota yang sehat (healthy city). Terinspirasi oleh tulisan Len Duhl tentang healthy city, Hancock memperkenalkan konsep “healthy Toronto 2000”. Sejak saat itu, wacana healthy city menjadi topik aktual khususnya bagi WHO, yang kemudian secara gradual mensosialisasikan pengaplikasian konsep kota sehat dalam setiap program pembangunan kota di dunia.
WHO melakukan ini melalui kampanye global healthy city movement, dan diperkuat dengan diselenggarakan pertama kalinya pertemuan internasional tentang kota dan komunitas yang sehat (The First International Healthy Cities and Community Comference) di sekitar akhir Desember 1992. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lebih dari 1400 delegasi dari berbagai negara dan beserta 40 negara bagian di Amerika Serikat.
Paradigma kota sehat (healthy city) sebagian besar dilatarbelakangi oleh munculnya indikasi kegagalan program pembangunan pada beberapa kota besar di dunia. Kegagalan yang dimaksudkan sebagian besar disebabkan oleh tumpang tindihnya program pembangunan. Selain itu, juga dimusababkan karena penetapan skala prioritas pembangunan yang cenderung diskriminatif serta tidak tergambarkannya optimisme komunitas kota terhadap masa depan mereka sendiri.
Di Indonesia khususnya Kota Makassar dalam mensukseskan gerakan kota sehat yang mana didukung oleh Pemerintah Kota Makassar dalam berbagai program diantaranya penanaman sejuta pohon, pembuatan taman dijantung Kota Makassar, Gerakan Makassar Hijau atau Gerakan Green and Clean, dalam mempercepat pencapaian tujuan program kota sehat perlu persamaan gerak langkah yang terkoordinasi dan sinergis. Baik oleh pemerintah, pihak perguruan tinggi, swasta dan masyarakat

Sedangkan gerakan menjadikan Makassar sebagai Kota Sehat terungkap saat berlangsung Workshop on Health City di Hotel Mercure, Senin (21/6). Workshop yang mengambil tema healthy city, healthy governance ini merupakan kerjasama Program Pascasarjana Unhas dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.

konsep kota sehat bertujuan untuk memandirikan masyarakat kota untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi warganya. Dengan cara terlaksananya berbagai program – program kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktifitas dan perekonomian masyarakat.

Untuk itu kedepan diharapkan Visi Makassar Kota Dunia idealnya harus berjalan secara bersamaan dengan Visi Makassar Kota Sehat. Makassar menuju kota dunia yang sehat (healthy world city) jauh lebih penting daripada kota dunia itu sendiri.


Sumber :

http://metronews.fajar.co.id/read/101618/19/iklan/index.php , Makassar Menuju Healthy World Cities, Oleh: Sukri Palutturi (Kandidat Doktor Griffith University Australia)
http://makassarterkini.com/index.php?option=com_content&view=article&id=968:makassar-canangkan-kota-sehat&catid=44:info-terkini&Itemid=139
http://aroelaidah.wordpress.com/2009/12/15/makassar-problematika-kota-tumbuh/#more-409
http://astaqauliyah.com/2006/09/healthy-city-paradigma-baru-pembangunan-kota/
http://dokternasir.web.id/2010/03/kriteria-kota-sehat-indonesia.html







Tidak ada komentar:

Posting Komentar